Rembang – Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Rembang menyampaikan bahwa saat ini sudah tidak menanggung beban hutang lagi, setelah warisan hutang orde baru sejak tahun 1994 silam.
Direktur PDAM Rembang, Muhammad Affan saat kegiatan bakti sosial dalam rangka HUT ke-40 PDAM di Balai Desa Pasedan Kecamatan Bulu, hari Senin (27 Januari 2020) menjelaskan sejak tahun 2016, PDAM yang dipimpinnya sudah bebas dari hutang. Berkat dukungan Bupati Rembang, PDAM sekarang mulai tumbuh sehat.
Menurut Affan, menjadi hal yang wajar, apabila PDAM pada hari ini menyalurkan program CSR kepada masyarakat. CSR tidak hanya diberikan ke warga Desa Pasedan berupa ratusan sambungan instalasi air gratis dan 40 paket Sembako, tetapi juga kepada desa-desa lain.
“Perusahaan sudah untung, nggak pernah rugi sejak 4 tahun terakhir. CSR yang kami berikan tidak hanya di Desa Pasedan, tetapi juga di desa-desa lain. Meski kadang di situ nggak ada unit produksi PDAM, embung atau sumber yang kami manfaatkan, “ urai Affan.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyadari masih ada yang belum puas dengan pelayanan PDAM, tetapi jangan dipukul rata seolah-olah pelayanan PDAM tidak baik. Khusus bagi warga yang mengeluh tidak menerima aliran air, Bupati menyatakan pada tanggal 31 Januari mendatang akan melakukan pertemuan dengan seluruh jajaran PDAM, sekaligus merumuskan solusi terbaik.
“Kulo yakin masih ada yang tidak puas dengan pelayanan PDAM, buktinya di media sosial muncul terus. Tapi jangan digeneralisir seolah-olah PDAM nggak baik. Jumlah total pelanggan ada 23 ribu orang, paling-paling yang masih ada kendala ya di bawah 500 an. Khusus yang gak ngalir iki piye, lha ini mau kami rumuskan. Masukan panjenengan kami terima, kami ingin berbuat yang terbaik, “ ungkapnya.
Hafidz menimpali pada tahun 2021 pihaknya berencana mengganti pipa distribusi PDAM dari sumber Zakinah Sale ke wilayah Rembang, dengan alokasi anggaran Rp 113 Milyar. Harapannya, setelah ada pipa baru, volume air yang dialirkan akan semakin besar dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Disamping, tetap mengoptimalkan fungsi embung dan sumber air bawah tanah.
“Soalnya di Sumber Zakinah Sale, kita baru ambil 80 liter per detik. Padahal kita diberi kesempatan ambil 140 liter per detik. Jadi masih 60 liter per detik. Nanti pipanya diganti lebih besar. Tahun 2021 diremajakan pipanya, “ kata Hafidz.
Sebelumnya, PDAM Rembang mendapatkan sorotan dari pelanggan yang tersebar di sejumlah titik, akibat berbulan-bulan pasokan air kurang lancar atau bahkan tidak keluar sama sekali. PDAM sendiri berupaya mengedrop bantuan air tangki di lokasi terdampak, guna membantu meringankan beban mereka. (Musyafa Musa).