Laila Penderita Gizi Buruk Meninggal Dunia, Kini Ada Lagi Yang Lain Butuh Uluran Tangan
Penderita gizi buruk yang mengalami hydrocepalus di Desa Timbrangan. (Foto atas) Suasana rumah duka, penderita gizi buruk Laila Qurrota Ayuni yang meninggal dunia, Senin malam (13/01).
Penderita gizi buruk yang mengalami hydrocepalus di Desa Timbrangan. (Foto atas) Suasana rumah duka, penderita gizi buruk Laila Qurrota Ayuni yang meninggal dunia, Senin malam (13/01).

Gunem – Seorang penderita gizi buruk warga Desa Timbrangan Kec. Gunem, Laila Qurrota Ayuni, Senin petang (13/01) meninggal dunia, saat menjalani perawatan di rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang. Laila yang berusia hampir 2 tahun itu sempat menyedot perhatian masyarakat, karena beberapa waktu lalu banyak warga memberikan sumbangan.

Putri pasangan Mukijan dan Ngamijah tersebut pada awal bulan Januari 2020 sempat masuk rumah sakit dr. R. Soetrasno. Namun kemudian diperbolehkan pulang, karena kondisinya membaik dan berat badan mulai naik. Tapi selang beberapa hari di rumah, kondisi Laila Qurrota Ayuni kembali memburuk, sehingga dibawa ke PKU Muhammadiyah Pamotan, Senin sore. Setelah itu, dirujuk menuju rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang.

Kepala Bidang Pengembangan Dan Informasi Rumah Sakit dr. R. Soetrasno Rembang, Nurdin Fahrudi saat dikonfirmasi, Selasa siang (14 Januari 2020) membenarkan meninggalnya Laila Qurrota Ayuni. Ia membeberkan pasien masuk rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang, sekira pukul 15.00 Wib. Pasien mengalami diare dan dehidrasi, langsung ditangani oleh dokter spesialis. Sekira pukul 18.00 Wib, nyawa pasien tidak tertolong.

“Saat masuk ke sini, langsung ditangani dan diperiksa dokter spesialis. Kondisinya memburuk di pukul 18.00 Wib dan tidak tertolong. Sesuai hasil pemeriksaan, diare dan dehidrasi, “ terang Nurdin.

Senin malam (13/01), jenazah Laila Qurrota Ayuni dimakamkan di pemakaman umum Desa Timbrangan.

Sepeninggal Laila, di Desa Timbrangan juga ada balita penderita gizi buruk lainnya yang mengalami pembesaran kepala atau hydrocepalus. Balita bernama Defi Talia tersebut, anak pasangan Jumakir dan Samijah.

Eko Indriyanto, tokoh pemuda warga Desa Timbrangan Kec. Gunem menjelaskan kondisi ekonomi orang tua tidak mampu. Ayahnya Devi kerja serabutan, sedangkan sang ibu keadaan fisiknya kurang sempurna. Warga sekitar bahkan melakukan penggalangan dana swadaya, guna membantu Defi yang akan dioperasi di Semarang.

“Kondisi dik Devi ini lemah mas. Hari Selasa ini rencana mau dibawa ke Semarang. Ibunya nggak bisa jalan, dulu habis jatuh. Dari sisi pembiayaan selama di Semarang, butuh uluran tangan. Soalnya kemarin PKK juga muter minta sumbangan seikhlasnya dari warga, untuk membantu. Kalau soal punya BPJS kesehatan atau nggak, itu yang saya kurang tahu, “ ujar Eko.

Selain sumbangan warga, perwakilan pabrik semen PT. Semen Gresik, hari Senin juga datang ke kediaman orang tua Devi, guna membantu meringankan beban keluarga tersebut. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan