Sulang – Teror ular kobra semakin membuat warga Desa Pedak, Kecamatan Sulang was-was, karena jumlah ular yang ditemukan masuk rumah semakin banyak. Petugas pemadam kebakaran Pemerintah Kabupaten Rembang akhirnya turun tangan membantu penyisiran, Minggu sore (12 Januari 2020).
Indah Puji Lestari, seorang warga Desa Pedak menuturkan biasanya kalau pun ada ular, merupakan ular tidak berbisa. Tapi sekarang sudah lebih dari 10 ekor ditemukan ular kobra yang bisanya terkenal mematikan. Di rumahnya juga sempat dimasuki ular kobra. Saat akan dilumpuhkan, ular berusaha menyerang balik, dengan menyemburkan bisa. Tapi akhirnya dapat dimatikan.
“Waktu itu saya lihat 1 di dapur, kemudian saat dicari nggak ketangkap, soalnya sudah keluar. Tapi pagi harinya, semua tumpukan kayu saya bersihkan, nemu 1 lagi. Saat mau dibunuh, ularnya nyerang balik. Resah pak, soalnya ini kan ular kobra, “ ujar Indah.
Salah satu perangkat desa Pedak, Wahab mengakui yang paling dikhawatirkan adalah keselamatan anak-anak Balita, terutama saat mereka bermain. Jika tanpa sengaja menginjak ular kobra, tentu akan sangat berbahaya.
Maka ia mengimbau kepada orang tua meningkatkan pengawasan, supaya anak-anak mereka tidak sampai bermain di dekat tempat rimbun maupun tumpukan kayu, yang diperkirakan menjadi tempat ular kobra bersembunyi. Sebagai bentuk penanganan lebih lanjut, Wahab meminta bantuan petugas Pemadam Kebakaran Pemkab Rembang.
“Kalau menangani ular yang kecil mungkin masih berani, tapi kalau ular besar rata-rata warga nggak berani. Kuncinya sekarang adalah waspada, biar nggak ada korban, “ tuturnya.
Petugas pemadam kebakaran yang datang ke Desa Pedak, langsung menyisir ke dalam rumah. Di ruangan kamar, bawah almari, tumpukan kayu, semua dicek. Tapi di luar rumah, banyak sekali tumpukan kayu, sehingga belum memungkinkan dibongkar. Salah satu petugas pemadam kebakaran, Teguh Wiwoho menyarankan jika warga menjumpai ular kobra dan tidak berani menangani, segera menelfon Damkar di nomor (0295) 692919.
“Waktu kali pertama kesini, kita nggak nemu ularnya. Cuman kita sampaikan kepada warga jika nemu lagi dan nggak berani mengevakuasi, monggo hubungi kami, “ ungkapnya.
Teguh mengamati lingkungan di sekitar perumahan penduduk Desa Pedak yang dekat sungai dan rumpun bambu, sangat memungkinkan menjadi habitat ular kobra.
“Insting ular itu kalau ada manusia, dia akan menghindar. Tapi jika sudah merasa tertekan, baru menyerang, “ imbuhnya.
1 jam setelah petugas Damkar pergi, kebetulan warga kembali menemukan lagi seekor ular kobra di dalam rumah. Anggota Damkar akhirnya kembali ke Desa Pedak, pada Minggu malam untuk mengamankan ular tersebut. (Musyafa Musa).