Kaliori – Jelang pemilihan kepala desa (Pilkades), tensi politik di Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori menghangat. Sebuah akses jalan menuju rumah penduduk, sempat ditutup dengan batu belah, sehingga mengganggu mobilitas warga. Diduga hal itu karena motif berbeda pilihan calon kepala desa.
Namun Kapolsek Kaliori, Iptu Martoyo yang kebetulan asli Desa Gunungsari, ketika dikonfirmasi Selasa pagi (05 November 2019) membantah adanya penutupan akses jalan. Dari hasil patroli anggota Polsek Kaliori, mereka hanya sebatas menjumpai sejumlah kelompok warga duduk bergerombol.
“Kita pantau terus Desa Gunungsari, sejauh ini kami tidak menemukan adanya penutupan akses jalan. Kalau orang duduk bergerombol sampai tengah malam, iya memang, “ kata Kapolsek.
Iptu Martoyo mengimbau masyarakat terutama di Desa Gunungsari untuk menahan diri dan jangan mudah terprovokasi. Bagaimanapun ajang Pilkades harus disikapi secara bijak sebagai rutinitas biasa tiap 6 tahun sekali, sehingga keamanan desa mestinya menjadi tanggung jawab bersama.
“Sejak mendengar informasi, tiap malam kita turun ke Desa Gunungsari. Kami himbau antara masyarakat dengan kepolisian bekerja sama, untuk mewujudkan situasi kondusif. Kami mohon berpikir panjang, jangan mengedepankan emosi, “ tandasnya.
Belakangan kami menerima informasi bahwa batu belah yang menutupi akses jalan, sudah dibuka, hari Selasa (05/11). Pelaksana Tugas Kepala Desa Gunungsari, Widodo mengatakan status tanah yang ditutup batu adalah bengkok desa. Namun ia mengaku tidak tahu menahu pemasangan batu tersebut. Setelah ada laporan, pihaknya bersama petugas Babinsa TNI berinisiatif membuka akses jalan, supaya bisa dilewati.
“Yang penting jalan itu harus bisa dilewati warga, ” terang Widodo yang juga Sekretaris Desa Gunungsari ini.
Di Desa Gunungsari Kecamatan Kaliori sendiri, terdapat 2 orang calon kepala desa yang maju bertarung. Masing-masing Bambang Supriyanto, calon Kades incumbent dan Kemis, merupakan Kaur Kesra atau modin. Keduanya memperebutkan sekira 2.900 an suara hak pilih. (Musyafa Musa).