Rembang – Kabupaten Rembang optimis mampu menjadi tuan rumah 4 cabang olahraga dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah pada tahun 2022 mendatang.
Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Rembang, Sujito menjelaskan keempat cabang olahraga itu meliputi Muay Thai, Pencak Silat, Wushu dan Catur.
Lokasi pertandingan sudah direncanakan. Untuk pencak silat hampir pasti di Gelanggang Olahraga (GOR) Mbesi, kemudian Muay Thai di Gedung Haji, Catur di kompleks Gedung Sanggar Budaya dan Wushu di Gedung Balai Kartini.
Sujito menambahkan KONI sudah berkonsultasi dengan Bupati dan Ketua DPRD Rembang. Ternyata pimpinan eksekutif dan legislatif memberikan dukungan penuh, Kabupaten Rembang ikut berpartisipasi sebagai tuan rumah, bersama daerah-daerah lain se Eks Karesidenan Pati.
“Kita ingin ya sukses pelaksanaan ya sukses prestasi. Insyaallah pak Bupati dan Ketua DPRD mendukung. Termasuk dari sisi kekurangan sarana mau dicukupi. Semisal di GOR masih kurang kamar mandinya, akan ditambah, “ beber Sujito.
Hal senada diungkapkan Sekretaris KONI Kabupaten Rembang, Heri Susetyo. Menurutnya, Kabupaten Rembang sangat siap menjadi tuan rumah 4 cabang olahraga tersebut. Apalagi dari segi daya dukung hotel dan rumah sakit, tersedia di sekitar arena pertandingan.
Ia memperkirakan jumlah atlet dan official yang akan datang ke Kabupaten Rembang sebanyak 617 orang, dengan estimasi kebutuhan kamar sekira 206. Sedangkan jumlah kamar seluruh hotel di kota Rembang sebanyak 387 kamar.
“Mengacu Porprov lalu dari 4 Cabor itu, atlet berjumlah 512 orang, sedangkan official 105. Kalau estimasi 1 kamar 3 orang, maka dibutuhkan 206 kamar. Sambil kita tetap memperhitungkan tamu reguler yang menginap dan personal yang bertanggung jawab dengan cabang olahraga, saya kira sangat mencukupi, “ terangnya.
Sementara itu, pada Kamis sore (10/10), tim verifikasi dari Provinsi Jawa Tengah datang ke Rembang, melakukan pengecekan lokasi yang diproyeksikan untuk pertandingan 4 cabang olahraga. Secara umum, mereka menilai Kabupaten Rembang layak menjadi tuan rumah.
Namun tim verifikasi baru sebatas survei. Guna menetapkan secara resmi sebagai tuan rumah, masih harus melalui mekanisme pembahasan di tingkat provinsi. (Musyafa Musa).