Rembang – Olahraga menjadi salah satu kegiatan yang diintensifkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang. Olahraga diyakini tidak hanya untuk sarana menjaga kesehatan, tetapi juga ajang refreshing ditengah kesibukan liputan.
Jum’at pagi (06 Desember 2019) misalnya, PWI Kabupaten Rembang menggelar futsal bareng di lapangan LBF Desa Tireman, bersama dengan para pegawai Bagian Administrasi Pembangunan Pemkab Rembang.
Ketua PWI Kabupaten Rembang, Musyafa’ menjelaskan pihaknya bertekad terus mengkampanyekan arti penting olahraga, terutama bagi kalangan wartawan. Tidak hanya futsal, tetapi juga olahraga bersepeda, bulu tangkis, bahkan menembak.
Menurut Musyafa’, beragam manfaat bisa diperoleh ketika menjalankan program olahraga rutin. Tak hanya menyehatkan, tetapi dengan kumpul bareng sekaligus dapat menjalin silaturahmi satu sama lain.
“Kalau futsal, temen-temen wartawan kebetulan sudah pernah juara I se Eks Karesidenan Pati. Tapi belakangan mereka vakum, karena mungkin disibukkan rutinitas liputan. Kami ingin galakkan lagi, karena olahraga memiliki banyak manfaat. Bisa tertawa bareng, sehat bareng pula, “ ujarnya.
Selama futsal, Bagian Administrasi Pembangunan salah satunya diperkuat mantan pemain PSIR, Bambang “Max” Handoyo. Bambang mengaku dalam seminggu bisa bermain futsal rata-rata 3 kali. Baginya, melawan anggota PWI selalu memberikan suasana khas tersendiri.
“Main dengan temen-temen media asyiknya mengamati arah bola. Dikira ke kanan, ternyata bola ke kiri. Jadi harus banyak pergerakan, “ kata Max sedikit terkekeh.
Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Pemkab Rembang, Agus Iwan Haswanto menuturkan olahraga bareng awak media tidak hanya sekali ini saja. Sebelumnya, beberapa kali sudah pernah main satu lapangan, sehingga mayoritas antar personel sudah saling mengenal.
“Kebetulan kalau Jum’at pagi, agenda di Pemkab olahraga. Lama nggak berjumpa dengan rekan-rekan wartawan, ya kita ajak futsal bareng. Semua berbaur di tengah lapangan. Kalah menang nggak masalah. Yang penting bisa berkeringat, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).
