Temuan Mayat Di Lahan Tembakau, Polisi Simpulkan Autopsi Korban
Tim medis bersama polisi mengecek kondisi korban di TKP Desa Suntri, Kecamatan Gunem, Jum’at (06/09).
Tim medis bersama polisi mengecek kondisi korban di TKP Desa Suntri, Kecamatan Gunem, Jum’at (06/09).

Gunem – Sesosok mayat laki-laki ditemukan tergeletak di tengah kebun tembakau, turut tanah Desa Suntri, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jumat (06 September 2019) sekira pukul 09.00 Wib. Dari tanda-tanda luka pada tubuhnya, muncul dugaan korban pembunuhan.

Mayat tersebut diidentifikasi bernama Sugiyono (42 tahun). Ia asli dari Desa Suntri, namun sempat menikah dengan wanita warga Dusun Brengkong Desa Dowan, Kecamatan Gunem. Belakangan berpisah dengan sang isteri dan memilih menumpang di rumah Joko Sampurno, Sekretaris Desa Suntri, sekaligus membantu aktivitas sehari-hari.

Mayat ditemukan kali pertama oleh Mutiah, warga Desa Suntri, saat akan memetik daun tembakau di lahan milik Joko Sampurno, yang berdekatan dengan rumah Sekdes. Mutiah tersentak kaget, begitu memergoki ada pria tergeletak tidak bernyawa. Sontak langsung berteriak-teriak meminta tolong, sehingga menyedot perhatian warga sekitar.

Kepala Desa Suntri, Kecamatan Gunem, Siswoyo menjelaskan semula pihak desa menerima tamu dari Kecamatan Gunem, akan mengadakan monitoring dan evaluasi (Monev). Tiba-tiba Sekdes memperoleh informasi temuan mayat, sehingga bersama-sama langsung bergegas ke lokasi kejadian. Ternyata situasi di TKP sudah sangat ramai oleh warga. Pihak desa selanjutnya melapor ke Polsek Gunem, guna keperluan evakuasi jenazah korban.

“Pak Carik ada kegiatan Monev dari kecamatan, pak Carik ditelefon dari rumah. Kalau kronologis kejadiannya seperti apa, saya nggak tahu sama sekali. Habis dicek pak polisi, tadi jenazah dibawa ke Rembang, “ ujarnya.

Siswoyo menambahkan kondisi tubuh Sugiyono ditemukan luka sobek pada bagian kepala atas, tangan kiri lecet, dan mengeluarkan kotoran tinja. Warga yang menyaksikan sempat menduga Sugiyono menjadi sasaran tindak kekerasan. Namun ia lebih menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk menyelidiki.

“Ada dugaan jadi korban penganiayaan. Benar atau tidak, biarlah polisi yang menentukan. Pihak desa juga nggak bisa spekulasi apa-apa, kalau nggak bener kan suudzon namanya, nggak enak, “ imbuhnya.

Setelah dievakuasi dari TKP, jenazah dibawa menuju kamar mayat rumah sakit dr. R Soetrasno Rembang. Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Reserse Dan Kriminal Polres Rembang, AKP Bambang Sugito menyatakan pihaknya belum menyimpulkan penyebab kematian korban, karena harus menunggu hasil autopsi.

“Jenazah di RSUD, diautopsi dulu. Kita masih menunggu, “ kata Bambang. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan