Kaliori – Aparat Polsek Kaliori menurunkan anggotanya, guna menelusuri informasi yang menggegerkan masyarakat, terkait penangkapan thuyul di Desa Dresi Wetan, Kecamatan Kaliori.
Kapolres Rembang, AKBP Pungky Bhuana Santosa melalui Kapolsek Kaliori, Iptu Martoyo mengaku langsung memerintahkan anggota Babinkamtibmas, untuk datang ke Desa Dresi Wetan. Warga setempat memang membenarkan adanya penangkapan thuyul, namun menurut mereka thuyul yang dimasukkan ke dalam botol tersebut, sudah dibuang ke tengah laut.
Belakangan sejumlah warga Desa Dresi Wetan juga mengakui sempat kehilangan uang. Tapi belum bisa dipastikan, apakah karena aksi thuyul atau sebab yang lain.
“Anggota Babinkamtibmas, Brigadir Anto Suprapto sudah turun ke sana untuk mengecek. Tapi katanya thuyul yang tertangkap dibuang ke laut. Kan ini belum bisa dibuktikan secara nyata, jadi kalau ada warga yang mengaku kehilangan uang, karena dicuri thuyul atau bukan, belum tahu, “ terang Kapolsek.
Iptu Martoyo menambahkan pihaknya turut mencermati perkembangan informasi mengenai thuyul, karena polisi harus mengantisipasi dinamika yang terjadi di tengah masyarakat. Jangan sampai gara-gara informasi simpang siur, mengakibatkan kesalahpahaman. Ada warga dituduh sebagai pemilik thuyul, kemudian terjadi aksi main hakim sendiri. Maka ia mengimbau warga jangan mudah terhasut, sebelum semuanya jelas.
“Seperti temuan thuyul atau geger pocong, itu kan hal-hal gaib yang belum bisa dibuktikan secara nyata. Saya himbau warga jangan mudah terpancing. Kalau ada informasi, ya diklarifikasi dulu kebenarannya. Kan nggak boleh asal nuduh, “ imbuhnya.
Sebelumnya, di media sosial ramai ada penangkapan thuyul di Desa Dresi Wetan, Kecamatan Kaliori. Barang yang diklaim sebagai thuyul, dimasukkan ke dalam botol. Bahan seperti dari karet dan bentuknya mirip anak kecil merangkak, dengan ekor di bagian pantat. Namun benda itu tidak bergerak sama sekali. (Musyafa Musa).