

Semarang – Masyarakat rata-rata melayangkan 500 an aduan setiap tahun kepada Dewan Pers, karena merasa dirugikan oleh pemberitaan yang tidak sesuai Kode Etik Jurnalistik.
Berawal dari fenomena tersebut, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Star Semarang, 24-26 Juli 2019.
Ketua PWI Jawa Tengah, Amir Machmud menjelaskan dalam UKW kali ini pihaknya bekerja sama dengan PT. Semen Gresik Pabrik Rembang. Ia mengakui kerja sama tersebut, bukan tanpa sorotan. Ada yang mengkhawatirkan seolah-olah kerja sama dengan sebuah badan publik, dapat mempengaruhi independen wartawan.
Amir Machmud menegaskan tidak terbersit sedikitpun untuk menjadi tidak independen. Menurutnya, wartawan selama ini tetap bersikap kritis. Termasuk dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Kami kerja sama mengadakan UKW semacam ini sejak tahun 2015. Pihak Pemprov Jawa Tengah juga memberikan dana hibah. Tidak ada perasaan sedikitpun menjadi tidak netral. Jangan dianggap UKW sebagai pengikat, untuk menjadi berpihak, “ ungkapnya.
Amir Machmud menambahkan pihaknya fokus menggelar Uji Kompetensi Wartawan tiga kali dalam setahun, secara berjenjang, kelompok muda, madya dan utama. Tujuan utamanya, meningkatkan kompetensi wartawan, sehingga produk berita yang dihasilkan semakin berbobot dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik.
“Kami memang hampir tidak pernah membuat acara yang gebyar, tapi lebih fokus memberikan bekal kepada anggota kami. Kita ingin konsisten dengan program UKW, “ kata Amir.
Kepala Departemen Komunikasi Dan Hukum PT. Semen Gresik, Gatot Mardiyana menyatakan pihaknya sangat menghargai kebebasan pers. Bahkan setiap saat selalu terbuka dengan kritik.
“PT. Semen Gresik menghormari kebebasan pers. Kebebasan yang beretika dan menjaga kebenaran sesuai UU Pers. Kita berharap program bagus ini (UKW-Red) dapat berjalan secara berkelanjutan, “ tandasnya.
Sementara itu, Uji Kompetensi Wartawan dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin. Pejabat yang biasa disapa Gus Yasin ini berharap media mainstream mampu mengimbangi maraknya berita bohong (hoax). Selain itu, Gus Yasin juga mendorong kritik-kritik membangun terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kedepan.
“Di dunia ini diciptakan sepasang. Ada baik, tidak baik. Ada positif, negatif. Kalau ada kebaikan, ayo didorong bareng-bareng. Jangan hanya yang nggak baik saja, biar berimbang, “ beber Wakil Gubernur.
Gus Yasin menambahkan belajar banyak dari PWI Jawa Tengah. Saat ini Bagian Humas dan Infokom didorong untuk lebih aktif, supaya informasi yang disajikan mampu menarik masyarakat.
“Media-media di bawah naungan pemerintah, minim follower. Tapi dengan niat kita, sekarang mulai berubah. Kami terbantu dari stake holder terkait. Bagaimana caranya menyampaikan kepada masyarakat, biar menarik, “ pungkasnya.
UKW di Semarang kali ini diikuti 24 orang peserta. 6 personel diantaranya berasal dari Kabupaten Rembang, sedangkan sebagian besar lainnya dari daerah-daerah lain se Jawa Tengah. Saat penutupan UKW, Jum’at siang (26/07), diumumkan hanya ada 1 peserta yang belum lulus. Nanti bisa ikut kembali pada UKW berikutnya, paling dekat bulan Agustus mendatang di Kabupaten Purbalingga. (Musyafa Musa).