Rembang – Upaya kalangan pemuda Desa Ngadem, Kecamatan Rembang Kota ini patut mendapatkan apresiasi. Mereka berhasil menyulap tempat kumuh di pinggir sungai, menjadi kawasan yang bisa dipakai untuk bersantai sekaligus berjualan.
Yah..mereka memberi nama Kali Bambu. Lokasinya di ujung timur Desa Ngadem, dekat dengan jembatan penghubung antara Desa Ngadem dengan Desa Mondoteko.
Seorang tokoh masyarakat Desa Ngadem, Suparman menuturkan ide membuat Kali Bambu tercetus, ketika mengamati lokasi pinggir sungai sering dijadikan pembuangan sampah. Belum lagi lebatnya bambu, membuat pemandangan kurang sedap.
Berkat kekompakan kaum pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Karya Manunggal, sedikit demi sedikit tempat itu dibersihkan dan ditata. Saat ini dimanfaatkan sebagai sarana bermain anak-anak dan berjualan bagi warga setempat. Kebetulan momentum bulan suci Ramadhan menjadi batu loncatan, guna mengoptimalkan keberadaan Kali Bambu.
“Tujuan awal untuk arena bermain anak, sama tempat berjualan. Paling tidak sedikit ada penghasilan. Tanahnya lumayan lebar kok, meski berada di pinggir sungai. Kalau dari pusat Kota Rembang lumayan dekat, gampang dijangkau, “ tuturnya.
Suparman menambahkan ada sekira 20 an orang pedagang yang menjajakan barang dagangannya, tiap sore menjelang waktu berbuka puasa. Ternyata dari hari pertama Ramadhan sampai sekarang, respon masyarakat yang datang cukup ramai. Kedepan pihaknya ingin supaya bisa berkembang menjadi semacam destinasi wisata.
“Kalau di pesisir ada wisata bahari, di desa sini ada wisata pinggir kali. Kalau pedagang, orang lokal Desa Ngadem sendiri. Kemarin pas dibuka saja, sangat ramai, “ imbuh Suparman.
Seorang pengunjung Kali Bambu, Siti Zulaikah menganggap peran pemuda dalam membangun kampungnya memang sangat diperlukan. Ia berharap nantinya Pemerintah Desa bisa terus mengawal, agar kreasi anak-anak muda tersebut dapat difasilitasi.
Nah..bagi anda yang merasa penasaran dengan Kali Bambu dan apa saja kuliner yang dijajakan ? Jangan lupa, mampir kesana ya. (Musyafa Musa).