Sekolah Terpaksa Diliburkan, Ini Penyebabnya
Kerja bhakti membersihkan lumpur di sekolah PAUD Pamotan. (Gambar atas) Kondisi Kelompok Bermain Tunas Siswa III Pamotan, Selasa pagi (21/03).
Kerja bhakti membersihkan lumpur di sekolah PAUD Pamotan. (Gambar atas) Kondisi Kelompok Bermain Tunas Siswa III Pamotan, Selasa pagi (21/03).

Pamotan – Kelompok bermain atau PAUD Tunas Siswa III Pamotan, hingga hari Kamis (21 Maret 2019) masih diliburkan, karena sekolah tersebut terdampak bencana banjir. Jumlah anak di lembaga kelompok bermain itu mencapai 55 anak.

Latifah, seorang guru PAUD Tunas Siswa III Pamotan mengatakan 8 ruangan di sekolahnya, semua dipenuhi lumpur. Kondisi yang tidak memungkinkan, membuat pihaknya meliburkan aktivitas pendidikan, sambil menunggu pembersihan lumpur selesai. Ia memperkirakan Senin pekan depan, aktivitas kelompok bermain sudah mulai normal kembali. Latifah menimpali kebetulan buku – buku dan peralatan bermain, sebelum banjir datang sudah diletakkan di tempat yang lebih tinggi, sehingga masih bisa diselamatkan.

“Nggak hanya dalam ruangan, tetapi yang tertutup lumpur, juga bagian halaman. Ini kita masih fokus pembersihan, sampai lokasi ini bersih dan nyaman. Untung saja buku – buku sama alat permainan nggak di bawah. Kalau di bawah, ya pasti akan ikut kebanjiran, “ tuturnya.

Hari Kamis (21 Maret 2019), petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang bersama relawan dari Unit Bantu Pertolongan Pramuka (Ubaloka), membantu membersihkan lumpur di sekolah yang berada di belakang Masjid Jami’ Pamotan tersebut. Syaiful Halim, relawan Ubaloka mengungkapkan posisi sekolah berdekatan dengan sungai, sehingga endapan lumpur cukup tebal, bahkan di sejumlah titik mencapai 30 centi meter.

“Tebalnya endapan lumpur jadi kesulitan kami. Tadi ada 8 orang, 6 personel BPBD dan 2 dari Ubaloka. Habis lumpur dikeruk, kita umbuk pakai abu batu, biar nggak licin, “ kata Halim.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan sudah menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir di Kecamatan Pamotan. Termasuk pagar madrasah sepanjang hampir 100 Meter yang roboh. Pihaknya sudah meminta PT. Malindo turut membantu mengeluarkan dana CSR nya, guna menyalurkan paket bahan makanan kepada korban banjir. Sedangkan penanganan kedepan, akan diatasi melalui program pasca bencana.

“Kami sedang memproses untuk pasca bencana. Kebetulan madrasah saya pagernya ambruk semua, ini juga akan ditangani, “ ujarnya.

Sebelumnya, banjir besar menerjang Desa Pamotan, Sidorejo dan Ringin di Kecamatan Pamotan, Selasa sore (19/03) lalu. Banjir disebabkan tingginya curah hujan di pegunungan Kecamatan Gunem dan Kecamatan Sale. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan