

Rembang – Tim gabungan Senin pagi (11 Februari 2019) melanjutkan pencarian mayat yang sempat diketahui mengapung di sebelah utara Pulau Gede, kawasan perairan Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori.
Komandan Pos Angkatan Laut Rembang, Lettu Hartono menjelaskan pencarian menggunakan perahu cokrik dan perahu karet milik TNI Angkatan Laut. Menurut keterangan nelayan yang menjumpai, dipastikan memang ada jenazah hanyut terbawa ombak. Hanya saja ia menyayangkan kenapa Minggu siang (10/02) itu ketika mengetahui kali pertama, tidak langsung diberi tanda semacam pelampung.
Menurut keterangan saksi nelayan, kebetulan di atas perahu membawa pula anak kecil. Kalau mayat diangkut, dikhawatirkan anak kecil tersebut akan trauma. Baru setelah perahu tiba di pinggir, mereka berinisiatif melapor ke petugas Keamanan Laut.
“Jadi memang dipastikan mayat, soalnya di atas perahu yang menjumpai mayat, nggak cuman satu orang. Ada tiga nelayan. Saat kita tanya kenapa kok mayat nggak dievakuasi sekalian, jawabannya takut. Kebetulan di atas perahu juga ada anak kecil, khawatir malah trauma nanti, “ ungkapnya.
Lettu Hartono menambahkan pencarian dibagi menjadi dua. Tim BPBD bersama relawan menyisir dari Pantai Karangjahe Desa Punjulharjo, Rembang ke barat. Sedangkan timnya bergerak dari perairan Kecamatan Kaliori menuju arah timur. Ia mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dan diperkirakan terseret ombak pesisir pantai utara Jawa, untuk melapor ke aparat terdekat.
“Kami akan berusaha mencari sekuat tenaga, memang belum dipastikan mayat ini laki – laki atau perempuan. Sementara dugaan saksi yang tahu sich laki – laki. Kalau melihat arusnya, perkiraan hanyut dari arah barat ke timur, “ ujar Lettu hartono.
Sampai Senin siang proses pencarian, jenazah korban belum ditemukan. Tim gabungan akhirnya memutuskan untuk menghentikan pencarian, mengingat belum ada pihak masyarakat yang melapor telah kehilangan anggota keluarga akibat tenggelam di laut. (Musyafa Musa).