Rembang – Untuk mengidentifikasi pelaku tabrak lari, salah satunya melalui pemasangan kamera pengintai CCTV di titik – titik rawan kecelakaan, terutama jalur Pantura. Namun sayang, sebagian kamera tersebut kondisinya mati.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, AKP Roy Irawan menjelaskan untuk kamera yang dipasang Satlantas di sekitar Makolantas dan menyorot situasi jalur Pantura, sampai sekarang masih aktif. Namun untuk kamera di dekat bundaran Adipura depan gedung DPRD mati.
Kamera CCTV mati juga terjadi di simpang empat Lasem dan pinggir jalur Pantura Kecamatan Sluke. Menurut Roy, Satlantas perlu berkoordinasi dengan Dishub, supaya kamera bisa diaktifkan kembali. Selain berfungsi memantau arus kendaraan, suatu saat juga akan bermanfaat, manakala terjadi tindak kejahatan maupun kecelakaan.
“Kami punya kamera, Pemda juga punya. Penginnya bisa menyala semua, jadi kalau ada kejadian, kami bisa bersinergi untuk buka hasil rekamannya. Semisal tabrak lari, siapa tahu pelaku dapat teridentifikasi lewat kamera CCTV itu, “ jelasnya.
Belum lama ini sempat terjadi kasus tabrak lari di jalur Pantura, tepatnya depan pintu gerbang gedung Balai Kartini Rembang. Satlantas kemudian mengumpulkan hasil rekaman kamera pengintai CCTV dari beberapa titik.
Seorang pengendara sepeda motor yang diduga sebagai pelaku terekam kamera CCTV milik Satlantas, ketika melintas di depan Taman Kartini. Begitu mendekati Bundaran Adipura depan gedung DPRD, yang bersangkutan tidak terekam, karena kamera CCTV mati. Tabrakan baru terekam oleh CCTV yang terpasang di sudut timur pos Satpol PP Kantor Bupati Rembang.
Dalam kejadian itu, seorang korban pejalan kaki meninggal dunia dan 1 lainnya menderita luka ringan. Korban meninggal dunia atas nama Soesanti (69 tahun), pensiunan pegawai negeri, warga Desa Bulu, Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang.
Sedangkan pelaku penabrak disinyalir ikut sibuk menolong korban. Ketika suasana TKP mulai ramai warga, pelaku diam – diam kabur dengan sepeda motornya. Kualitas gambar CCTV yang tidak begitu bagus, membuat polisi kesulitan mengidentifikasi plat nomor kendaraan maupun wajah pelaku. (Musyafa Musa).