

Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang tahun 2019 ini menyiapkan dana hingga Rp 18 Miliar, untuk meningkatkan dan melebarkan akses jalan antara jalur Pantura pertigaan Dresi Kulon Kecamatan Kaliori – Sumber – Krikilan.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan langkah tersebut bukan semata – mata karana ada sumber gas di Desa Krikilan Kecamatan Sumber yang akan dikelola. Tetapi infrastruktur jalan di jalur tersebut mendesak ditingkatkan. Anggaran Rp 18 M itu, rinciannya Rp 11 Miliar dari dana alokasi khusus (DAK) dan Rp 7 Miliar dari anggaran APBD Kabupaten. Menurutnya, jalan masih sangat memungkinkan untuk dilebarkan menjadi 8 Meter. Masing – masing 7 Meter badan dan bahu jalan, sedangkan sisa 1 Meter berfungsi sebagai saluran air.
“Muda – mudahan anggaran Rp 18 Miliar bisa terserap, agar jalan antara Dresi Kulon sampai Krikilan dapat dilebarkan. Kalau kita survei lokasi, ruang jalannya masih memungkinkan. Nanti pasti akan kami komunikasikan dengan masyarakat sekitar, “ kata Bupati.
Abdul Hafidz menambahkan setelah pemerintah menyetujui pengelolaan sumur gas Krikilan sebesar 3 juta kaki kubik per hari, Pemkab Rembang tinggal mengoptimalkan keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Rembang Migas Energi, agar daerah mendapatkan peran pengelolaan. Sesuai aturan, besarannya 10 %, dibagi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan daerah yang ditempati sumur gas. Informasi yang ia terima, operasional pengelolaan sumur gas diperkirakan bulan Juli tahun ini.
“Makanya kenapa kita cepat membentuk BUMD Migas, ya salah satunya untuk menangkap peluang tersebut. Kalau daerah nggak siap, bisa – bisa hanya jadi penonton. Kita tunggu saja nanti, bagaimana prosentase pembagian dari 10 % itu, “ imbuhnya.
Sementara itu, seorang warga Desa Sambiyan Kecamatan Kaliori, Ramsani mengaku sangat setuju jalan antara Dresi Kulon – Sumber – Krikilan dilebarkan. Ia berpendapat seiring laju perekonomian, arus kendaraan semakin ramai. Saat ini kondisi jalan terlalu sempit, sehingga ketika ada 2 mobil berpapasan dari dua arah, menyulitkan pengguna jalan.
“Kabarnya ketika nanti ada pengelolaan gas, truk – truk besar lewat jalan sini cukup banyak. Per hari bisa sampai 50 an truk, kalau nggak dilebarkan, pasti menuai keluhan masyarakat, “ ungkapnya. (Musyafa Musa).
Pengembangan prasarana jalan melalui Pelebaran jalan memiliki banyak dampak pos baik kpd masy maupun pemkab. Terlebih dg rcn akan beroperasinya keg ekspoitasi gas di desa Kerikilan. Selamat buat pemkab dan masy Rembang …..
yang penting masyarakat disekitar pengembangan dilibatkan dalam proses kegiatannya dan dampaknya dari lingkungan apabila ada rencana pembangunan fisik tentu lebih utama harus punya nilai perekenomian bagi masyarakat yang kena pembangunan langsung