

Rembang – Untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun baru 2019, Polres Rembang mengerahkan 215 orang personel.
Kepala Bagian Operasional Polres Rembang, Kompol Yohan Setiajid menuturkan hal itu, saat rapat koordinasi di lantai IV Gedung Sekretariat Daerah Rembang, Kamis (20 Desember 2018). Selama pengamanan Natal dan Tahun baru, diberi nama Operasi Lilin Candi, berlangsung antara tanggal 21 Desember sampai dengan 01 Januari 2019.
Menurut Yohan, jumlah total anggota Polres Rembang 715 orang. 215 diantaranya melakukan operasi terpusat Lilin Candi sedangkan sisanya melakukan pengamanan rutin, termasuk mengawal tahapan Pemilu 2019.
“Untuk personel Polres Rembang ini jumlahnya sedikit. Ini harus melakukan operasi kepolisian terpusat operasi lilin sebanyak 215. 719 ini dikurangi 215, sisanya mengikuti operasi rutin dan operasi mantap brata. Artinya berbarengan dengan pengamanan Pileg dan Pilpres. Ada juga anggota terlibat dalam dua operasi ini, “ terang Yohan.
Yohan menimpali untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, Polres Rembang bersama instansi terkait mendirikan pos pelayanan. Lokasi pendirian pos pelayanan di depan gedung Setda atau kantor Bupati, guna mempermudah koordinasi petugas pengamanan antar pos di gereja-gereja dalam Kota Rembang.
Tak hanya menyinggung kesiapan pengamanan, dalam rapat koordinasi tersebut juga dibahas masalah bahan pokok. Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, Subhakti menyatakan ketersediaan BBM, LPG 3 kg, dan Listrik, serta sarana transportasi menjadi prioritas pantauan.
“Saya berharap dapat mengoptimalkan koordinasi dengan instansi terkait. Tujuannya tercukupi persediaan dan distribusi kebutuhan masyarakat, sesuai kuota yang kita tentukan dan kuota layanan, serta tepat sasaran. Kemudian semakin meningkatkan keselamatan kualitas layanan sarana transportasi dan pengguna jasa, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal 2018, dan tahun baru 2019 dengan nyaman. Teroris dan konvoi kendaraan, mohon diantisipasi,” jelasnya.
Jika terdapat kelangkaan, Subhakti berjanji pihaknya akan langsung menerjunkan tim untuk mencari tahu penyebab kelangkaan, serta memecahkan solusinya. Menurutnya, sejauh ini belum ada temuan mencolok, menyangkut gangguan kelancaran komoditas kebutuhan pokok. (Musyafa Musa).