Masa Liburan Berujung Korban, Ulah Penambang Jadi Sorotan
Jenazah korban dievakuasi. (gambar atas) Situasi lokasi kejadian di sebelah barat Desa Lemahputih, Kecamatan Sedan, Kamis pagi.
Jenazah korban dievakuasi. (gambar atas) Situasi lokasi kejadian di sebelah barat Desa Lemahputih, Kecamatan Sedan, Kamis pagi.

Sedan – Bekas tambang batu yang tidak direklamasi di perbukitan sebelah barat Desa Lemahputih, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, memakan korban jiwa.

Kamis (20 Desember 2018) sekira pukul 06.00 Wib, seorang anak tewas tenggelam di galian sisa tambang batu, dengan kedalaman mencapai 2 – 3 Meter. Korban Muhammad Agus Setiadi (10 tahun), warga Desa Lemahputih. Semula kondisi lahan tambang kering. Namun karena turun hujan deras Rabu malam, mengakibatkan sisa galian penuh tertutup air.

Datanglah Muhammad Agus bersama 3 orang anak lainnya, yang sedang menikmati liburan sekolah, bermain di dekat kubangan tersebut. Diduga mereka mandi, kemudian Agus tenggelam, karena tidak menyadari ternyata cukup dalam. Teman korban sudah berusaha menolong, tetapi gagal. Setelah itu berinisiatif meminta bantuan kepada masyarakat terdekat. Korban berhasil ditemukan, selanjutnya dibawa ke PKU Muhammadiyah Pamotan. Nyawa Muhammad Agus tak bisa diselamatkan.

Seorang relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Syaiful Halim mengatakan jarak antara rumah korban dengan lokasi tambang sekira 1 kilo meter. Saat ditemukan memang denyut nadi korban masih terasa, sehingga muncul inisiatif dibawa ke Puskesmas terdekat.

“Lokasi bekas tambang ini lumayan jauh dari permukiman penduduk. Lubangnya luas kok. Ketika korban ditemukan, dibawa ke rumah dulu. Dicek kok ternyata masih ada denyut nadi, kemudian dibawa ke PKU Muhammadiyah Pamotan. Kesana butuh waktu kan, nyawa korban nggak tertolong, “ tutur Halim yang juga aktif di Unit Bantu Pertolongan Pramuka (Ubaloka) ini.

Sementara itu, Kapolsek Sedan, Iptu Rohmat mengungkapkan di daerahnya cukup banyak lokasi tambang. Ia mengimbau kepada pengelola tambang, untuk mematuhi prosedur. Jika selesai menambang, kawasan yang ditinggalkan mestinya wajib direklamasi atau ada penataan, sehingga tidak memicu kerawanan.

“Lokasi yang memakan korban jiwa, sudah beberapa bulan nggak dipakai. Kami berulang kali mengimbau terkait masalah ini. Makanya setelah kejadian Kamis pagi, kami laporkan ke satuan atas, biar diambil langkah – langkah tindak lanjut, “ ungkap Rohmat.

Kapolsek menambahkan anggotanya bersama tim medis sudah datang ke rumah duka, guna mengecek kondisi jasad korban. Karena dipastikan penyebabnya tenggelam di kubangan bekas tambang batu dan bukan terkait tindak kekerasan, jenazah diserahkan keluarga untuk dimakamkan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan