Aksi Mogok Guru Honorer, Begini Akhir Ceritanya
Pertemuan Ketua Komisi D DPRD, Henri Purwoko (kaos hitam), dengan pengurus FHI Kabupaten Rembang, Selasa (16/10).
Pertemuan Ketua Komisi D DPRD, Henri Purwoko (kaos hitam), dengan pengurus FHI Kabupaten Rembang, Selasa (16/10).

Rembang – Ketua Komisi D DPRD Rembang, Henri Purwoko, Selasa siang (16 Oktober 2018) turun tangan, menyikapi aksi mogok kalangan guru honorer di Kabupaten Rembang.

Henri Purwoko menggelar pertemuan informal di kediamannya Jl. Rembang – Blora, dengan sejumlah pengurus Forum Honorer Indonesia Kabupaten Rembang.

Henri mengaku ingin mengetuk kepedulian mereka, bahwa peran guru honorer sangat dibutuhkan. Ketika kondisi ini berlarut – larut, dikhawatirkan mengganggu pendidikan para pelajar. Maka ia berharap aksi mogok mengajar segera dihentikan.

“Ya ngopi bareng di rumah, saya minta keikhlasan mereka. Semua demi siswa, karena kalau honorer mogok, kan kelas kosong. Ini bukan demi siapa – siapa atau ada intervensi dari pihak manapun, “ jelas Henri.

Henri menambahkan setelah melalui pembicaraan selama 3 jam lebih, pengurus Forum Honorer Indonesia Kabupaten Rembang akhirnya bersedia menghentikan aksi mogok. Soal perjuangan tenaga honorer menuntut pengangkatan menjadi calon aparatur sipil negara (CASN), menurutnya harus tetap digelorakan.

“Meski mereka sempet nggak masuk, tapi masih mengawasi anak didik. Artinya, rasa naluri sebagai guru ndak bisa melepas begitu saja. Kalau temen – temen honorer mau bersatu dengan daerah lain, suarakan ke pusat. Pasti akan banyak yang mendukung, “ tandasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Honorer Indonesia Kabupaten Rembang, Darji mengungkapkan pihaknya siap menghentikan mogok mengajar, atas dasar pertimbangan kelangsungan pendidikan para pelajar. Pihaknya juga berharap tidak ada lagi ancaman untuk memberhentikan tenaga honorer maupun mencabut bantuan Kesra dari pemerintah.

“Meski demikian kami tidak akan kendor memperjuangkan nasib tenaga honorer. Kita akan tempuh jalur penyampaian aspirasi melalui Pemkab Rembang, biar diteruskan ke pusat, “ ujarnya.

Sebelumnya, guru honorer melakukan aksi mogok sejak hari Senin (15/10). Rencananya berlangsung sampai 31 Oktober mendatang. Baru sehari mogok, guru honorer memutuskan berubah haluan, kembali ke “khitahnya”. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan