Terkesan Diabaikan, Desa Diminta “Menyentuh” Linmas
Suasana pembinaan dan pemantapan pelatihan anggota Linmas di Kecamatan Sluke.
Suasana pembinaan dan pemantapan pelatihan anggota Linmas di Kecamatan Sluke.

Sluke – Pihak Kecamatan Sluke menekankan kepada 14 desa di wilayah tersebut, untuk memperhatikan pembinaan bagi anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas). Pasalnya, selama ini keberadaan Linmas terkesan diabaikan.

Kepala Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Kecamatan Sluke, Bambang Suharyanto menuturkan Linmas sebagai lembaga di desa, hampir tidak pernah mendapatkan pembinaan langsung oleh pemerintah. Kondisi tersebut diperparah pasifnya Linmas, sehingga menjadi kian kurang perhatian.

Kecamatan Sluke kemudian mendorong pemerintah desa lebih memperhatikan pembinaan Linmas. Mulai dari penyediaan atribut, kelengkapan sarana pra sarana, sekaligus kesempatan meningkatkan kemampuan. Mulai tahun 2018, akhirnya dana desa di Kecamatan Sluke bisa menyentuh peningkatan kapasitas Linmas.

“Pak Camat berulang kali meminta Linmas sebagai lembaga harus dibina. Pakaiannya dicukupi, setelah itu pelatihan difasilitasi. Mohon para Kasatgas Linmas lebih aktif dalam menggerakkan, tiap kali ada kegiatan di desa, “ urai Bambang.

Bambang menambahkan Linmas tidak hanya berfungsi pada bidang ketertiban dan keamanan di desa, tetapi saat ini juga disiapkan untuk mengamankan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. Kecamatan manggendeng unsur TNI/Polri untuk turun tangan menggembleng Linmas dan hampir semua desa di Kecamatan Sluke sudah menjalankan.

“Muatan yang disampaikan ya baris berbaris, cara pengamanan dan semangat loyalitas. Semua itu untuk mengantisipasi kerawanan Pemilu. Alhamdulilah sudah hampir selesai, kemarin kurang 3 desa, ini insyaallah clear, “ imbuhnya.

Terkait jumlah personel Linmas, di Kecamatan Sluke terdapat 200 orang lebih. Setiap desa diwajibkan menyiagakan minimal 10 orang.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Rembang, Kartono menyampaikan Linmas akan berdaya, jika desa lebih banyak mengoptimalkan mereka, tiap kali berlangsung kegiatan di desa.

“Program dari Kabupaten kan terbatas. Jadi desa perlu lebih banyak ambil bagian, “ tandasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan