Rembang – Polres Rembang memperkirakan baru akan memeriksa Bunga (bukan nama sebenarnya), dalam hitungan Minggu atau bahkan sebulan lagi. Bunga adalah pelajar sebuah SMA di Sulang yang diduga membunuh bayinya sendiri.
Kepala Satuan Reserse Dan Kriminal Polres Rembang, AKP Kurniawan Daeli beralasan kondisi Bunga memang sudah sadar, namun masih lemah. Dari hasil koordinasi dengan pihak rumah sakit dr. R. Soetrasno yang merawat Bunga, penyidik bisa saja menunggu hampir sebulan lagi. Selain kondisi fisik Bunga harus pulih, beban psikisnya juga menjadi bahan pertimbangan.
“Kita belum bisa memastikan kapan ya. Bisa hitungan Minggu atau bulan. Yang jelas kondisi remaja putri berusia 17 tahun ini kami pantau terus, “ ujarnya.
AKP Kurniawan Daeli menambahkan setelah kasus tersebut, Satuan Reserse Dan Kriminal Polres Rembang sudah memeriksa 8 orang saksi. Meliputi rekan – rekan sekelas Bunga, kemudian guru dan pegawai Puskesmas. Mengingat waktu itu, setelah Bunga melahirkan di dalam kamar mandi sekolahnya, yang bersangkutan dibawa ke Puskesmas Sulang. Di Puskesmas pula, guru Bunga baru mengetahui ada jenazah bayi dibungkus plastik hitam dan dimasukkan ke dalam tas sekolah.
“Polisi sudah minta keterangan 8 orang saksi. Nanti sambil jalan gimana, kalau diperlukan harus menambah saksi, menyesuaikan saja. Yang jelas Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) sudah ambil langkah, “ terang Daeli.
Polisi nantinya juga bersiap melakukan tes DNA, guna menyimpulkan siapa ayah dari bayi laki – laki tersebut. Tes DNA menjadi penting, untuk bahan penyelidikan lebih lanjut.
Sebagaimana kami beritakan, Bunga melahirkan bayi laki – laki di kamar mandi sekolahnya, hari Sabtu (18/08) lalu. Bayi tak berdosa itu ditusuk lehernya hingga tewas. Muncul dugaan, bayi hasil hubungan di luar nikah dengan sang pacar. Tak mau aibnya terkuak, Bunga bertindak kalap. (MJ – 81).