Lasem – Pihak desa Sendangcoyo, Kecamatan Lasem menata akses jalan ke makam Panembahan Rama atau masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan nama Guling Wesi.
Untuk menuju makam yang berada di puncak perbukitan Dusun Mentoro Desa Sendangcoyo tersebut, semula hanya berupa jalan setapak. Namun sekarang telah selesai dibeton.
Warga Desa Sendangcoyo, Suwarno mengatakan panjang jalan mencapai 40 Meter. Biasanya peziarah yang datang ke makam Guling Wesi, paling ramai pada Jum’at Legi. Bahkan banyak pula dari luar Lasem. Begitu jalan rampung ditata, kendaraan sepeda motor bisa naik mendekati makam.
“Guling Wesi itu cucunya Mbah Srimpet, Adipati Lasem pada tahun 1585 Masehi. Kami sangat menghormati beliau, jadi desa setempat dan masyarakat berinisiatif menata jalan. Ini dilanjutkan menata lingkungan sekitar, “ terangnya.
Pemerhati sejarah Lasem, Abdullah Hamid mengemukakan dalam Babad Lasem, disebutkan Guling Wesi memiliki nama lain Raden Mas Wingit. Untuk sejarah nasional, terkenal dengan nama Panembahan Rama. Ia pernah menduduki Senopati Mataram, sekaligus tokoh penting dalam perang melawan penjajah Belanda sekira tahun 1677 Masehi.
Hamid mendukung upaya warga Desa Sendangcoyo memperbaiki akses jalan ke makam, sehingga menunjang bagi yang ingin berwisata religi di Desa Sendangcoyo.
“Bersama Trunojoyo, Guling Wesi gigih melawan Belanda. Beliau ini akhirnya menjadi mertua dari Trunojoyo. Awalnya makam dibuatkan bangunan tertutup, sekarang ditata jalan dan halaman kanan kiri. Salut sekali dengan semangat warga sana, “ beber Abdullah.
Hamid menambahkan Desa Sendangcoyo mulai merintis wisata alam. Menurutnya, keberadaan situs makam bersejarah di puncak pegunungan Lasem, dapat melengkapi potensi tersebut. (MJ – 81).