Dilanda Kekeringan, Terpaksa “Mengungsi” Ke Desa Lain
Warga Desa Sumurpule, Kecamatan Kragan mulai mengungsi mengambil air ke desa lain.
Warga Desa Sumurpule, Kecamatan Kragan mulai mengungsi mengambil air ke desa lain.

Kragan – Bencana kekeringan cukup parah melanda Desa Sumurpule, Kecamatan Kragan. Warga kini harus mengungsi mencari air keluar kampung, menuju Desa Plawangan, Kecamatan Kragan yang jaraknya mencapai 1 kilo meter lebih.

Duryat Widagdo, tokoh masyarakat Desa Sumurpule menjelaskan sebagian besar sumur di desanya sudah mengering. Ia mencontohkan sumur bornya dengan kedalaman 12 Meter, dalam setengah bulan terakhir air nyaris macet. total. Ketika disedot dengan mesin pompa, hanya keluar air kecil sekali dan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari – hari.

“Yang paling parah kawasan RT 12 dekat Masjid baru. rata – rata kan pakai sumur bor. Setelah macet ya mengungsi ke Desa Plawangan dekat Pantura. Sumur ini keluarnya seperti cucuku kencing, kecil sekali. Sudah boros listrik, air nggak keluar, “ ujarnya.

Duryat berharap untuk jangka pendek mengurangi beban masyarakat, masyarakat RT 12 Desa Sumurpule, diprioritaskan mendapatkan bantuan air bersih dari truk tangki Pemkab Rembang. Sedangkan jangka panjang, kebetulan jalur pipa Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) dari Embung Lodan, Sarang sudah sampai ke Desa Plawangan. Seandainya diteruskan ke Desa Sumurpule, menurutnya akan menjadi solusi.

“Bantuan air sangat ditunggu. Cara lain, melalui pencarian titik sumber air baru, kemudian dibuatkan sumur bor. Saya mengalami langsung, jadi tahu betapa susahnya warga mendapatkan air. Semoga pemerintah merespon, “ imbuh Duryat.

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Ahmad “Ayub” Makruf menjelaskan sampai Selasa siang (24 Juli 2018), sudah ada 6 desa dari Kecamatan Sumber, Bulu, Kaliori, Kragan dan Sedan yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. Pihaknya sudah bekerja sama dengan PDAM, untuk menyalurkan bantuan air bersih ke desa – desa yang mengalami kesulitan air bersih. Droping dimulai akhir bulan Juli ini.

“Kami berharap ada keaktifan pemerintah desa untuk mengajukan surat tertulis kepada BPBD. Surat itulah yang menjadi dasar kami menyalurkan bantuan air ke sana, “ kata Ahmad Makruf. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan