Rembang – Desa Woro, Kecamatan Kragan termasuk desa merah, dengan tingkat kemiskinan cukup tinggi. Hal itu menjadi salah satu alasan, kenapa rombongan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang akan melakukan kuliah kerja nyata (KKN), ditempatkan ke desa tersebut.
Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto menyampaikan hal itu ketika menerima mahasiswa UGM di lantai IV Gedung Sekretariat Daerah, Senin pagi (25 Juni 2018).
Bayu mengungkapkan Desa Woro merupakan salah satu garapan pemerintah, mengingat sebagai desa merah. Karena sumber daya alam di Woro cukup bagus, diharapkan mahasiswa yang KKN dapat turut membangkitkan peran serta masyarakat.
“Untuk diketahui wilayah Kabupaten Rembang ini memiliki garis pantai yang cukup panjang. Desa dan kelurahan sebanyak 294. Khusus Desa Woro ini merupakan desa merah, syukur nanti temen – temen mahasiswa bisa membuat semacam kluster atau kelompok untuk pemberdayaan. Nanti programnya dapat berkelanjutan, “ jelasnya.
Bayu Andriyanto menambahkan Desa Woro mempunyai potensi kebun duku dan wisata alam. Ia mendorong mahasiswa UGM dapat terlibat aktif demi kemajuan Desa Woro. Menurutnya, kuliah kerja nyata ibarat sarana menempa diri, mengukur sejauh mana mahasiswa bisa hadir di tengah – tengah masyarakat.
“Tidak semua anak bisa masuk UGM, suatu kebanggan tentunya, kalian bisa hadir dan memberikan solusi. Jadikan KKN menjadi semacam kawah candradimuka bagi adik – adik. Peran kecil nggak masalah. Kalau sekedar mengkritik, ya gampang memang, “ imbuh Bayu.
Sementara itu, dosen pendamping UGM Yogyakarta, Rahmawan Budiono mengatakan mahasiswa yang ikut KKN sebanyak 30 orang. Setelah diterima Pemkab Rembang, seluruh mahasiswa akan langsung menggelar berbagai kegiatan di Desa Woro, Kecamatan Kragan. KKN berlangsung selama 2 bulan kedepan. (MJ – 81).