Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang menginginkan ada pusat perekonomian, semacam pujasera. Tidak hanya kecil, tetapi berskala besar seperti yang ada di Bandung, Jawa Barat.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan dirinya berencana pergi ke Bandung, Jawa Barat, untuk melihat kondisi pujasera di kota kembang tersebut. Harapannya kalau cocok, bisa dibangun di Kabupaten Rembang. Dengan keberadaan tempat semacam itu, perekonomian masyarakat akan ikut tumbuh dan perputaran uang lebih banyak berkutat di Kabupaten Rembang.
“Nah, ini saya mau ke Bandung, mau lihat seperti apa Pujasera di sana. Penginnya saya, warga sini kalau mau belanja tidak perlu ke Pati atau Kudus. Biar uang dibelanjakan di sini, berputar di sini, untuk kesejahteraan masyarakat, “ jelasnya.
Selain pujasera, Bupati memastikan Pasar Rembang yang sekarang juga akan dipindah ke lokasi Kampung Baru, Sumberejo, menempati bekas pasar hewan. Untuk lokasi pasar lama, nantinya akan dioptimalkan sebagai pusat perekonomian baru, layaknya Malioboro di Yogjakarta.
“Saya nggak mau menyebut pasar lama untuk mall. Nanti malah digebuki masyarakat. Yang penting kita jadikan pusat perekonomian modern, kayak Malioboro mini. Dan nantinya bisa berfungsi pula untuk santai warga, “ imbuh Hafidz.
Terkait pemindahan Pasar Rembang, Bupati menyebutkan disiapkan anggaran Rp 85 Miliar pada tahun 2019. Targetnya awal tahun 2020, sudah ada relokasi pedagang. Pemindahan pasar juga ditujukan untuk menampung banyaknya pedagang yang saat ini meluber sampai keluar pasar. (MJ – 81).