Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz menilai antara industri dan pendidikan, memiliki hubungan yang sangat kuat. Maka pihaknya akan berupaya maksimal menggarap 2 sektor tersebut.
Abdul Hafidz membeberkan investasi kedepan diprediksi semakin menggeliat. Ia mencontohkan di samping Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sluke, akan berdiri pabrik pupuk, PT. Petrokimia Gresik.
Kemudian muncul lagi investor pabrik sepatu lainnya yang membutuhkan lahan sangat luas, hingga 60 hektar. Sebelumnya, sudah ada 1 pabrik sepatu dari Korea di sebelah timur Embung Rowosetro, Rembang.
“Sebentar lagi Petrokimia masuk. Kalau nggak salah juga ada investor pabrik sepatu. Baru ini, lebih besar. Butuh 20 ribu karyawan juga, “ jelasnya.
Dengan kemunculan pabrik – pabrik baru, daerah harus lebih dini menyiapkan tenaga terampil, supaya masyarakat kelak tidak menjadi penonton di daerah sendiri. Salah satu solusinya, dengan memfasilitasi sarana pendidikan tinggi.
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang sudah siap membuka praktek perkuliahan di Kabupaten Rembang bulan Agustus mendatang. Program studi pertama, Kelautan Dan Perikanan. Januari tahun 2019, program studi rencananya ditambah Tekhnik Sipil, Tekhnik Industri dan Tekhnik Informatika.
“Kita bicara sumber daya manusia (SDM). Industri ada tapi SDM nggak ada, ya kita jadi penonton. Nich Undip akan buka di Rembang. Do’akan muda – mudahan lancar, “ imbuhnya.
Pemkab Rembang ingin semakin banyaknya pabrik, membuat warga Kabupaten Rembang tidak selalu merantau keluar daerah, setelah lulus kuliah. Tetapi bagaimana mereka mau bertahan dan bekerja di daerah sendiri. (MJ – 81).