

Rembang – Puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) serta Serikat Pekerja Mandiri (SPM), Rabu pagi (07/05) mendatangi kantor Bupati Rembang untuk menggelar audiensi.
Ketua PUK FSP TSK K-SPSI Rembang, Adimas Lutfi Nugroho mengatakan, kedatangan puluhan anggota tiga serikat tersebut dalam rangka menyampaikan sejumlah aspirasi.
Antara lain tidak adanya kegiatan peringatan Hari Buruh Internasional, tidak aktifnya Lembaga Kerja Sama Tripartit (LKS Tripartit) dalam kurun waktu tiga tahun terakhir serta porsi rekrutmen pekerja antara laki-laki dan perempuan yang tidak seimbang.
Selain itu, peran dewan pengupah diharapkan bisa melakukan pembahasan secara berkala dengan melibatkan semua pihak, termasuk pekerja yang diwakili oleh serikat.
“Kami juga meminta pemerintah menghapus sistem outsourcing, pembentukan satgas PHK agar melibatkan pekerja, meminta pemerintah meninjau kembali seluruh kebijakan yang merugikan buruh serta mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) yang sudah berproses selama 18 tahun,” jelasnya.
Bupati Rembang, Harno dalam kesempatan itu memberikan apresiasi kepada para pekerja, yang memilih menyampaikan aspirasi dengan cara audiensi.
Ia berjanji akan membahas satu persatu tuntutan yang telah disampaikan para buruh bersama dinas terkait.
“Kami akan memetakan mana yang dapat dilakukan dalam waktu dekat ini. Misalnya porsi pekerja laki-laki lebih sedikit saat ini akan bisa disetarakan. Kita akan panggil pengusahanya satu-satu untuk kita bicarakan ini,” terang Bupati.
Selama audiensi semuanya berjalan dengan kondusif. Setelahnya, perwakilan seluruh pekerja meninggalkan kantor Bupati Rembang untuk kembali ke tempat kerja masing-masing. (Wahyu Adi).