

Rembang – Sekolah rakyat di Kabupaten Rembang diproyeksikan akan mampu menampung 150 anak.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Sutrisno seusai upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kantor Bupati, Jum’at pagi (02 Mei 2025) menjelaskan rencananya Sekolah Rakyat akan dibangun 3 jenjang, yakni SD, SMP dan SMA.
Masing-masing jenjang terdapat dua kelas atau rombongan belajar, per kelas sebanyak 25 anak.
“SD 50 siswa, SMP 50 dan SMA 50, totalnya 150 anak. Begitu rencana awalnya,” kata Sutrisno.
Menyangkut kepala sekolah dan guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat, Pemkab Rembang masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Namun khusus kepala sekolah, pihaknya baru saja menerima surat tertulis, diperintahkan supaya aparatur sipil negara (ASN) yang berminat bisa mendaftarkan diri.
“Kita sudah menerima surat, isinya kepala sekolah untuk Sekolah Rakyat mendaftar dulu, nanti siapa yang layak akan diusulkan. Sedangkan bagaimana gurunya, kita masih menunggu petunjuk,” imbuhnya.
Sekolah Rakyat ini merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.
Biaya pembangunan akan ditanggung anggaran pusat dan memungkinkan melibatkan pihak swasta.
Sekolah Rakyat menggunakan sistem asrama, hanya untuk anak-anak dari keluarga miskin maupun miskin ekstrim.
Semua biaya ditanggung pemerintah, karena sejak awal bertujuan untuk memastikan kebutuhan pendidikan anak-anak keluarga tidak mampu benar-benar terpenuhi dan kelak akan memutus mata rantai kemiskinan.
Pemkab Rembang sudah mengusulkan lahan seluas 5,3 hektar di jalan Rembang-Blora, turut tanah Desa Kaliombo Kecamatan Sulang, menjadi calon lokasi Sekolah Rakyat. Aset lahan tersebut milik pemerintah. (Musyafa Musa).