

Rembang – Warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negera (Rutan) Rembang mendapatkan ketrampilan membuat batik tulis Lasem.
Rutan Rembang menggandeng Yayasan Lasem Heritage untuk mendampingi warga binaan, sampai mereka benar-benar bisa membatik.
Hawien Wilopo, mewakili Lasem Heritage mengatakan tidak ada kendala berarti, saat melatih warga binaan membatik.
“Awalnya kalau belum membatik, nyanthing netes-netes itu wajar. Tapi pertemuan 2 – 3 kali sudah lancar. Kalau soal pemasaran, sarannya sering ikut pameran dan posting di media sosial,” terangnya.
Seorang warga binaan dari Kecamatan Kragan, Rembang, Mohammad Rizal Maulana mengaku sebelumnya tidak pernah membatik. Namun berkat tambahan ketrampilan di dalam Rutan, ia memahami teknik membatik.
“Semula ya nggak pernah sama sekali, sekarang jadi bisa membatik,” ungkapnya.
Rizal menganggap yang paling susah ketika menyanthing kain, karena butuh ketenangan dan konsentrasi.
“Kalau tangan gemetar ya nggak bakalan jadi pak, pasti berubah semua. Ini tantangan. Satu baju, paling sehari jadi. Pengin juga kelak kalau sudah bebas, mbatik di rumah,” imbuh Rizal.
Sementara itu, Kepala Rutan Rembang, Agung Hartono menjelaskan pelatihan membatik tidak hanya menambah bekal ketrampilan untuk warga binaan, tetapi mereka juga bisa mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan.
“Warga binaan dapat pula sertifikat dari Lasem Heritage, ini sebagai bagian program kemandirian dan pemberdayaan,” tandasnya.
Pihaknya memilih batik tulis Lasem, karena sudah diakui Unesco sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.
“Batik tulis Lasem karya warga binaan ini menjadi produk unggulan,” ujar Agung.
Batik tulis Lasem turut dipamerkan dalam puncak Hari Bakti Pemasyarakatan yang berlangsung pada Senin pagi (28 April 2025).
Banyak tamu undangan merasa kagum dengan kualitas batik tulis Lasem warga binaan, yang tidak kalah dengan pembatik profesional.
“Bagus, bagus ini dan saya kira sangat layak dipasarkan. Semangatnya adalah bagaimana warga binaan punya bekal ketrampilan, ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat dan meraih masa depan yang lebih baik,” kata Agus Salim, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Dan Kesra Pemkab Rembang. (Musyafa Musa).