

Rembang – Seekor ular piton yang dirawat warga Kelurahan Sidowayah Rembang terlepas, sejak Minggu dini hari (13/04).
Ular piton sepanjang 4 Meter tersebut semula ditemukan Supardi di sekitar makam, sebelah selatan kampungnya, saat mencari rumput. Ular selanjutnya dibawa pulang.
“Itu hari Kamis pekan lalu, kira-kira jam tiga sore,” tuturnya.
Setelah itu, ular dimasukkan ke dalam kandang berkawat, di rumahnya depan Kantor Kelurahan Sidowayah. Namun ular akhirnya lepas Minggu dini hari, sebelum diambil pembeli yang siap membayar.
“Saya tahunya jam dua dini hari pas cek, ular masih di kandang. Jam tigaan mungkin lepasnya. Lha saya sudah janjian esok mau diambil pembeli, katanya siap bayar Rp 300 Ribu. Eh malah lepas,” kata Supardi.
Supardi sudah berupaya melakukan pencarian, namun belum menemukan.
“Perkiraan saya apa kembali ke sarangnya atau gimana. Saya cari kemana-mana, nggak ketemu. Tapi ini mau cari lagi, sebagai bentuk rasa tanggung jawab. Pencarian mau fokus ke selokan dari TK Rimbani ke timur,” keluhnya.
Masyarakat Sidowayah yang merasa was-was, meminta bantuan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Rembang, untuk melakukan pencarian, sepanjang hari Rabu (16 April 2025).
“Jelas warga khawatir, jadi nggak tenang. Apalagi sekitar sini kan banyak anak bermain keluar rumah, takutnya ada apa-apa gitu,” ungkap Minto Raharjo, warga di Jl. HOS Cokroaminoto Rembang.
Syaiful Halim, seorang petugas Damkar Pemkab Rembang mengatakan saat pihaknya menggelar penyisiran, diduga ular mengarah ke utara permukiman penduduk.
Kebetulan ada lahan kosong banyak semak belukar yang sempat ditelusuri petugas Damkar. Namun ular piton tidak ketemu.
“Selokan-selokan, lahan kosong sudah kita cek bersama masyarakat dan kelurahan, tapi belum berhasil menemukan (ularnya),” kata Syaiful.
Syaiful menambahkan karakter ular piton kalau siang hari hanya diam di satu lokasi. Ular baru aktif bergerak ketika malam hari, untuk mencari mangsa. (Musyafa Musa).