Ingin Lanjutkan Ke Sekolah Seni, Kisah Assyifa Putri Cahyani (Anak Korban Kecelakaan Sekeluarga)
Bangku Assyifa Putri Cahyani masih kosong, Kamis (10/04).
Bangku Assyifa Putri Cahyani masih kosong, Kamis (10/04).

Rembang – Nama Assyifa Putri Cahyani, warga Dusun Balong Kulon Desa Kumendung Rembang Jawa Tengah menyedot perhatian, setelah ditinggalkan ayah, ibu dan adiknya yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di jalur Pantura depan SMK N 2 Rembang.

Anak berusia 14 tahun tersebut, kini diasuh sang nenek, Mbah Sarni. Ia saat ini duduk di bangku kelas VII C SMP N 3 Rembang.

Teman sebangku Assyifa, Neisya Meilina mengatakan Assyifa merupakan sosok yang ceria, mudah bergaul dan sering menolong temannya. Salah satu kelebihan yang dimiliki Assyifa adalah pintar menari.

“Waktu ada kejadian itu, kami teman-temannya kesana (rumah duka). Menguatkan Assyifa supaya sabar dan tetap semangat menggapai cita-cita,” ungkapnya.

Kepala SMP N 3 Rembang, Anwar Sanusi menuturkan pihaknya mendengar kabar bahwa Assyifa ingin melanjutkan ke Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Surakarta (Sekarang SMK 8 Surakarta_Red), karena senang dengan dunia seni.

“Kami sendiri justru kaget, anak baru kelas VII kok sudah memiliki wawasan yang luas dan angan-angan melanjutkan ke sekolah di luar Rembang. Kami dukung, semoga berhasil,” ujarnya.

Anwar menambahkan dari sisi biaya pendidikan SMP gratis. Pihaknya juga memiliki program khusus melalui penggalangan sukarela, guna membantu meringankan beban siswa. Salah satu prioritas utama adalah anak-anak yatim.

“Kita lakukan tiap hari Jum’at. Kaleng diedarkan ke kelas-kelas, untuk bantu siswa yang kekurangan. Misal untuk beli tas, sepatu, maupun seragam yang sudah tidak layak. Kalau ada studi keluar, kita ikut backup pembayaran dan uang saku sekedarnya,” imbuh Anwar.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Isti Choma Wati mengungkapkan saat berkunjung ke rumah Assyifa, hari Kamis (10 April 2025), kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya.

“Harapan kami memang begitu, jangan terlalu larut dalam kesedihan. Kami mewakili Dindikpora, akan terus memberikan support semangat buat dik Syifa. Insyaallah saya pribadi, secara periodik juga akan mengunjungi dik Syifa,” kata Isti.

Isti menimpali bekal pendidikan menjadi cara yang tepat, supaya Assyifa kelak meraih masa depan.

“Tentu sesuai dengan minat dan bakat yang bersangkutan. Keluarga dan orang-orang terdekat tinggal mengarahkan serta memberikan dukungan,” pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan