Jalan Sampung Rusak Parah Seperti Sawah, Mungkinkah Truk Tambang Buat Jalur Khusus ??
Jalan rusak parah di Desa Sampung Kecamatan Sarang. (Insert) Hilir mudik truk tambang pasir kuarsa.
Jalan rusak parah di Desa Sampung Kecamatan Sarang. (Insert) Hilir mudik truk tambang pasir kuarsa.

Sarang – Jalan Desa Sampung Kecamatan Sarang ibarat hamparan sawah yang siap ditanami, ketika turun hujan deras.

Selain karena sudah 8 tahun tidak diperbaiki pemerintah, kondisi kerusakan semakin parah, lantaran setiap hari jalan Desa Sampung dilewati truk-truk bermuatan tambang pasir kuarsa bertonase berat.

Kepala Desa Sampung, Slamet Riyadi mengatakan panjang jalan rusak parah di kampungnya sekira 1 kilo meter, antara Sampung sampai perbatasan Provinsi Jawa Timur, tepatnya Desa Tlogoagung Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban.

“Kerusakan jalan nggak bisa dibayangkan mas. Sudah pernah kita uruk pakai pedel, kena truk ya rusak lagi,” ujarnya, Selasa (11 Maret 2025).

Menurutnya, truk-truk tambang sulit kalau harus membuat akses jalan sendiri, tanpa melewati dalam perkampungan Desa Sampung.

Alasannya, pembebasan lahan untuk jalan, butuh biaya besar, karena pemilik tanah memathok harga tinggi. Jika tidak menambang dalam jangka waktu puluhan tahun, pasti penambang merugi.

Warga setempat enggan memberhentikan aktivitas truk tambang, karena pertimbangan ekonomi. Apalagi kebanyakan sopir truk tambang, juga berasal dari Desa Sampung, Tawangrejo dan sekitarnya.

“Akses jalan satu-satunya ya lewat Sampung. Mau memberhentikan, katanya lha wong kerjo kok dihalangi. Golek pangan kok. Sopir-sopirnya kan orang lingkungan sekitar sini,” imbuh Kades.

Slamet Riyadi menambahkan sebagai salah satu solusi, pihak desa menarik semacam retribusi, setiap truk tambang membayar Rp 5 Ribu. Per hari, mampu mengumpulkan antara Rp 300 – 500 Ribu.

“Kalau dulu era tahun 2018 ya ramai mas, sehari bisa dapat Rp 2 Juta. Sekarang semakin turun, karena yang nambang kelihatannya tinggal dua kelompok,” terangnya.

Hasil uangnya, kemudian dimasukkan untuk pembangunan Masjid Desa Sampung. Setidaknya, langkah itu dapat meringankan beban masyarakat.

“Awalnya kan saat mau bangun Masjid, warga diplot-plot mau ditarik ada yang Rp 5 Juta, 3 Juta, ada yang 2 Juta. Tapi ternyata hal itu nggak berjalan. Kita akhirnya berinisiatif nariki truk tambang, buat bangun Masjid,” kata Slamet.

Lebih lanjut ia berharap Pemkab Rembang memprioritaskan perbaikan jalan Desa Sampung, hingga perbatasan Jawa Timur.

“Ya malu juga mas, soalnya masuk Desa Tlogoagung Jawa Timur sana jalannya mulus. Sini yang Jawa Tengah, jalannya hancur. Warga Jawa Timur ya sering lewat sini,” pungkasnya.

Sejumlah warga Desa Sampung saat ditemui Reporter R2B sangat berharap pemerintah turun tangan.

Kalau cuaca panas berdebu, tapi saat hujan, jalan penuh kubangan air.

“Setidaknya kalau jalan beraspal bagus kan, bisa mengurangi polusi, terutama bagi warga seperti saya yang tinggal di pinggir jalan. Tiap hari, teras saya sapu sampai tiga kali pun, ya masih tetap saja kotor pak,” ungkap seorang wanita, warga Desa Sampung. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan