

Rembang – Kabupaten Rembang, hari Kamis (20 Februari 2025) resmi memiliki Bupati dan Wakil Bupati Rembang yang baru.
Harno dan Mochamad Hanies Cholil Barro’ dilantik Presiden Prabowo Subianto, di Istana Merdeka Jakarta, bersama 960 kepala daerah terpilih lainnya se-Indonesia.
Harno, Bupati Rembang dalam sesi wawancara dengan R2B sebelumnya menyatakan ada sejumlah masalah yang menjadi prioritas utama.
Pertama, Kabupaten Rembang selama ini dikenal daerah sulit air. Ia tertantang menjadikan Rembang mudah memperoleh air.
“Salah satu motivasi saya adalah menjadikan Rembang cukup air. Banyak hal yang bisa ditempuh, termasuk penyulingan air laut menjadi air tawar, perlu kita jajaki,” terangnya.
Bahkan pada 100 hari kerja pertama, Harno sudah punya prioritas menyelesaikan pembebasan lahan Embung Kaliombo Kecamatan Sulang.
Setelah itu, dilanjutkan Embung Pasedan Kecamatan Bulu dan Embung Trenggulunan Kecamatan Pancur.
“Embung itu kelebihannya, keluar modal besar sekali. Tapi bisa dipakai seumur hidup,” kata Harno yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Rembang ini.
Selain air, infrastruktur jalan juga merupakan prioritas. Pemerintahan Harno – Hanies menjanjikan Unit Reaksi Cepat (URC), untuk menambal jalan rusak yang membahayakan pengguna jalan.
“Saya sering menjumpai, sering melihat ada sepeda motor kena lubang, terjatuh. Jalan rusak yang membahayakan langsung ditambal, apakah bisa ? Jawabannya bisa, semua tergantung niatnya,” tandasnya.
Kemiskinan
Sementara itu, Wakil Bupati Rembang, Moch. Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) mengungkapkan angka kemiskinan di wilayahnya pada tahun 2024 mencapai 14,02 % atau 91,45 ribu jiwa.
Masalah tersebut juga menjadi perhatian utama, sehingga bidang pendidikan, kesehatan dan sektor penopang ekonomi di Kabupaten Rembang akan semakin didorong untuk terus bergerak.
“Kemiskinan, stunting, infrastruktur dan ketahanan pangan, selaras dengan program nasional. Ini garapan kita bersama, meski sebenarnya sudah terjadi trend penurunan angka kemiskinan,” ujar Gus Hanies, yang juga adik dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf ini.
Gus Hanies menimpali penurunan kemiskinan terkesan masih kecil, karena kekuatan anggaran daerah yang terbatas.
Meski demikian ia tetap optimis penurunan kemiskinan pada tahun-tahun berikutnya akan mampu lebih besar. (Musyafa Musa).