

Sarang – SMP N 3 satu atap Sarang merupakan salah satu sekolah di desa pelosok, Desa Tawangrejo Kecamatan Sarang, berbatasan langsung dengan wilayah Jatirogo Kabupaten Tuban Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten Rembang Jawa Tengah mendirikan sekolah tersebut pada tahun 2007 silam, dengan tujuan utama memfasilitasi anak-anak lulusan SD agar tidak putus sekolah, karena posisi SMP yang terlalu jauh.
Lalu bagaimana kondisinya sekarang ? Tahun 2025 ini di SMP N 3 satu atap Sarang total terdapat 48 siswa, hampir seluruhnya berasal dari Desa Tawangrejo dan Sampung.
Kepala SMP N 3 satu atap Sarang, Eni Arianti menjelaskan dengan jumlah anak didik relatif sedikit, sisi kelebihannya memudahkan dalam proses pembelajaran.
“Karena di dalam kelas mengurusi siswa yang sedikit. Guru lebih fokus dan memahami karakter setiap anak, memberikan kegiatan pembelajaran yang maksimal sesuai karakteristik anak, harapannya lebih berkualitas,” tuturnya.
Di sisi lain, dengan jumlah siswa sedikit kerap diidentikkan akan mendapatkan anggaran sedikit, sehingga sulit melakukan pengembangan.
Tapi Eni menganggap kekurangan itu sebagai kekuatan.
“Kami menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain, bisa di sekitar sekolah, bagaimana caranya kami bisa mengoptimalkan potensi anak. Ini menjadi tantangan dan memicu semangat kami,” tandas Eni.
Hari Pers Nasional
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan tersebut, menurutnya sekolah SMP N 3 satu atap Sarang harus tetap dipertahankan. Letak geografis dan kondisi perekonomian masyarakat setempat, menjadi bahan pertimbangan.
“Kami akan maksimal memberikan pelayanan kepada anak didik. Kami juga merasa kasihan apabila anak-anak sekitar sini, kalau harus berhenti sekolah, karena lokasinya yang cukup jauh dari SMP lain,” terangnya.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang berencana melangsungkan kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025 di SMP N 3 satu atap Sarang, pada hari Rabu 12 Februari 2025.
Ketua PWI Kabupaten Rembang, Musyafa Musa menyatakan memilih sekolah tersebut, untuk memberikan gambaran semangat bahwa meski berada di daerah pelosok, namun tidak menghalangi langkah untuk bergerak maju.
“Kita akan gelar penanaman pohon supaya lingkungan lebih hijau, Kelas Jurnalistik dan menyerahkan bantuan alat olahraga untuk adik-adik di sana. Ini menjadi kegiatan rutin tiap HPN, selalu terpusat di daerah pinggiran,” ujarnya. (Musyafa Musa).