Tarif Tes Kesehatan Dianggap Terlalu Mahal, RSUD Rembang Beberkan Data Penguat
Tarif tes kesehatan yang dianggap mahal, mendapatkan tanggapan dari pihakRSUD dr. R. Soetrasno Rembang.
Tarif tes kesehatan yang dianggap mahal, mendapatkan tanggapan dari pihak RSUD dr. R. Soetrasno Rembang.

Rembang – Sejumlah warga yang mengikuti tes PPPK dan CPNS mempertanyakan biaya tes kesehatan di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, yang dianggap terlalu mahal.

Besaran biaya ditentukan Rp 579.600 per orang, dengan rincian Rp 50.000 untuk pendaftaran dan pemeriksaan dokter umum, Rp 143.600 untuk tes Narkoba dan Rp 386.000 untuk pemeriksaan dokter spesialis jiwa atau MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)/ semacam tes psikologi.

“Banyak temen-temen tenaga harian lepas (THL) yang ikut tes PPPK mengeluhkan besaran biaya ini, terlalu tinggi, utamanya yang tes MMPI. Apa karena peminat banyak, kemudian pihak rumah sakit aji mumpung,” kata seorang warga yang enggan diungkap identitasnya.

Tanggapan Pihak Rumah Sakit

Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, dr. Samsul Anwar menegaskan besaran tarif tes kesehatan tersebut, sudah sesuai Peraturan Daerah (Perda). Bahkan nominalnya lebih rendah, jika dibandingkan dengan daerah lain.

“Sudah sesuai standar itu dan sudah lama berlaku. Rembang justru lebih murah ketimbang di Pati atau Semarang,” terangnya, Minggu (05 Januari 2025).

Ia memprinci tes psikologi/MMPI dilakukan oleh dokter spesialis jiwa dan konsultan yang memiliki sertifikat khusus.

“Kami datangkan dari Semarang, karena di Rembang tidak ada personilnya. Kalau hanya tes rontgen, thorax, EKG ya lebih murah, dibanding MMPI. EKG paling 80 (ribu) sudah bisa,” kata Samsul Anwar.

Tes tersebut menggunakan metode khusus, bertujuan untuk mengetahui kelainan jiwa 5 atau 10 tahun kedepan, maupun kepribadian seseorang.

“Tes masuk tentara, mau masuk polisi dan pegawai negeri, ini menjadi tes wajib, guna mengetahui kelainan jiwa, kepribadian seseorang terbuka atau tertutup. Kalau ada masalah, bagaimana memecahkannya, akan diketahui,” bebernya.

Samsul Anwar menimpali jenis-jenis tes kesehatan sesuai permintaan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang merujuk ketentuan dari BKN.

“Jadi pihak rumah sakit hanya melaksanakan saja, sesuai permintaan BKN/BKD,” imbuhnya.

Menurutnya, sama sekali tidak ada aji mumpung karena berlangsung seleksi Tes PPPK, kemudian rumah sakit menentukan secara sepihak.

“Buat apa aji mumpung mas, lha wong sama-sama masyarakat Rembang sendiri kok. Kalau orang nggak tahu mungkin begitu ya, memang tes MMPI ini tes paling rumit,” tandas dokter asal Desa Pamotan ini.

Meski demikian pihaknya menyampaikan terima kasih atas kritik dan masukan dari masyarakat.

“Terima kasih, terima kasih saran masukannya. Yang jelas RSUD Soetrasno nggak pernah alergi kritikan. Monggo, kalau ada apa-apa, bisa langsung disampaikan ke saya,” pungkasnya.

Ia memastikan tidak akan ada perubahan tarif tes kesehatan, karena memang sudah sesuai prosedur. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan