

Rembang – Nelayan di Kabupaten Rembang dihimbau untuk tidak melaut, sampai hari Kamis (19/12), karena adanya potensi gelombang tinggi di perairan pantai utara Jawa dari Jepara – Pati – Rembang.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Puji Widodo menjelaskan berdasarkan ramalan BMKG Jawa Tengah, tinggi ombak antara tanggal 16-19 Desember 2024, mencapai 1,5 hingga 2,5 Meter.
Menurutnya, kondisi ini sangat berbahaya bagi aktivitas nelayan perahu kecil maupun kapal besar.
“Ada fenomena cuaca ekstrim, berdampak hujan lebat, petir dan gelombang tinggi. Kita perlu waspada, sekaligus memberikan peringatan dini kepada nelayan,” terangnya, Senin (16/12).
Melalui antisipasi semacam ini, pihaknya berharap nelayan menunda waktu melaut, untuk menghindari kemungkinan jatuhnya korban jiwa akibat kecelakaan di laut.
“Semoga bisa mengurangi resiko, bagi saudara-saudara kita kaum nelayan. Soalnya kecepatan angin mencapai 15-16 knot,” kata Puji.
Puji Widodo juga menyerukan kewaspadaan bagi masyarakat di daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor, karena cuaca ekstrim.
“Yang di darat juga, terutama warga di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Randugunting dan DAS Lodan Sarang. Segera laporkan ke BPBD, apabila ada kejadian,” imbuhnya.
Peringatan dini ini sudah disebarkan kepada masyarakat, terutama di daerah pesisir pantai. Mayoritas nelayan mematuhi peringatan dini tersebut, dengan menambatkan perahu mereka. (Musyafa Musa).