Rembang – Bermain layang-layang di dekat jaringan kabel listrik PLN, dapat membahayakan keselamatan diri maupun berdampak secara luas.
Hal itu terungkap saat sosialisasi oleh pihak PLN, di SD N 2 Leteh Rembang, hari Rabu (28 Agustus 2024).
Salah satu pegawai PLN yang menyampaikan materi, Robiansyah Wiramukti membeberkan ada sejumlah hal yang harus menjadi perhatian bersama.
Pertama, bermain jauh dari tower atau kabel listrik, kemudian jangan meninggalkan layang-layang saat bermain, jangan mengambil layang-layang yang tersangkut tower atau kabel listrik.
Namun jika tetap terjadi layangan menyangkut, Robiansyah menyarankan segera menghubungi petugas PLN melalui telefon 123.
“Bisa juga menggunakan aplikasi PLN mobile, untuk menyampaikan laporan,” ujarnya di depan para siswa.
Kepala SD N 2 Leteh, Edy Muryanto menyatakan sosialisasi ini bukan bermaksud untuk melarang anak-anak bermain layang-layang. Tetapi harus lebih bijak melihat situasi dan kondisi, dengan menjauhi jaringan listrik PLN.
“Kebetulan siswa kami dua tahun berturut-turut juara 1 lomba layang-layang pada kegiatan Jambore Ranting Kecamatan Rembang. Hobi main layangan tetap bisa tersalurkan dengan baik, cuma lokasinya pilih yang aman,” kata Edy.
Ia mencontohkan ketika ada layang-layang menyangkut kabel listrik, bisa saja anak-anak mengambilnya. Padahal ini sangat beresiko mengakibatkan korban jiwa.
“Tadi sudah ada penegasan, kalau menyangkut di kabel listrik, ya jangan diambil,” terangnya.
Apalagi jika keberadaan layang-layang menimbulkan pemadaman listrik, pasti masyarakat luas yang akan dirugikan.
“Mau buat es nggak bisa, mau liat TV juga nggak bisa, yang rugi akhinya kita-kita juga,” imbuh Edy.
Edukasi Pelajar
Seorang Siswi kelas VI SD N 2 Leteh, Aulia Nur Rahmah mengaku senang mendapatkan kunjungan dari PLN.
“Iya seneng, soalnya bermanfaat. Apalagi banyak temen-temen yang sering main layang-layang,” ucap siswi warga Perumahan Puri Mondoteko Rembang ini.
Sementara itu, Manajer PLN Unit Layanan Transmisi Gardu Induk (ULTG) Rembang, Ahmad Khoirul Agung Siswoyo mengatakan edukasi manfaat listrik dan bahaya bermain layang-layang di dekat jaringan listrik, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama di kalangan anak-anak.
“Kita masuk ke sekolah-sekolah, tujuannya agar anak-anak paham manfaat listrik dan apa dampaknya ketika layang-layang nyangkut di jaringan listrik. Biar mereka nantinya lebih hati-hati,” ungkapnya.
Di sela-sela sosialisasi, pihak PLN juga memberikan hadiah souvenir bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan. Selain itu, menyerahkan kenang-kenangan bola sepak untuk sarana olahraga. (Musyafa Musa).