Kasus Pembacokan : Sang Ibu Tak Tahu Apa-Apa, Kini Harus Jual Rumah
Kades Mojosari, Musyafak (baju abu-abu) bersama BPD, saat mediasi pasca kejadian pembacokan.
Kades Mojosari, Musyafak (baju abu-abu) bersama BPD, saat mediasi pasca kejadian pembacokan.

Sedan – Pasca kejadian pembacokan di Perempatan Dusun Ngegot Desa Mojosari Kecamatan Sedan, pihak desa setempat sudah menggelar mediasi antara keluarga terduga pelaku dengan pihak korban. Dalam mediasi itu, terkuak fakta menyedihkan.

Reporter Radio R2B, Jum’at siang (02 Agustus 2024) menghubungi Kepala Desa Mojosari, Musyafak.

Ia menjelaskan mediasi dihadiri oleh ibu terduga pelaku yang merupakan warganya, kemudian ayah korban dari Desa Balongmulyo Kecamatan Kragan, didampingi Kades Balongmulyo.

Ibu terduga pelaku menyanggupi bantuan biaya berobat untuk korban sebesar Rp 50 Juta. Namun ia meminta waktu menjual rumahnya dulu, karena tidak punya uang sebanyak itu. Disepakatilah tenggat waktu sekira sebulan.

Apalagi ibu terduga pelaku berstatus janda dan tergolong keluarga kurang mampu. Sehari-hari mencari nafkah dari membuka warung.

“Mediasi di Balai Desa Mojosari. Terkait sumbangan biaya berobat korban, keluarga pelaku sanggup membantu biaya Rp 50 Juta, tapi menunggu jual rumah laku. Waktu disepakati sebulan, terhitung dari tanggal 30 Juli, berarti sampai 30 Agustus. Ya kasihan sekali, wong ibunya nggak tahu apa-apa, tapi kini harus menanggung ulah anaknya,” ungkapnya.

Usai pembacokan, terduga pelaku, BD (27 tahun) warga Desa Mojosari Kecamatan Sedan sampai Jum’at siang belum tertangkap. Pihak desa sendiri mengaku tidak tahu keberadaan yang bersangkutan, karena langsung melarikan diri.

“Ya kami sampai saat ini terus mencari informasi. Pihak keluarga juga nggak tahu, karena usai kejadian, sudah tidak berada di rumah,” kata Kades.

Dugaan Motif Asmara

Musyafak menambahkan berdasarkan informasi dari masyarakat dan keluarga terduga pelaku, awalnya pelaku punya hubungan dekat dengan seorang wanita, warga Desa Ngulahan Kecamatan Sedan.

“Ibu kandungnya tahu, wong sudah ada rencana kalau memang serius, mau dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Beberapa kali, wanita tersebut diajak main ke warung ibunya pelaku,” bebernya.

Sebelum kejadian, remaja wanita ini bersama korban (23 tahun), sempat main ke rumah saudaranya di Desa Mojosari Kecamatan Sedan. Saat itulah, bertemu dengan pelaku yang kebetulan juga berada di rumah tersebut.

Korban memilih pamit lebih dulu. Tapi di tengah jalan saat akan pulang, dikejar dan dibacok oleh pelaku. Muncul dugaan, pelaku merasa cemburu, sehingga berujung pembacokan, tepat di hari Minggu (28 Juli 2024) sekira pukul 18.30 Wib.

Akibat pembacokan, telapak tangan kiri korban mengalami luka parah, karena menangkis sabetan senjata tajam, hingga mengakibatkan urat 3 jari tangan putus.

Kaur Binops Satreskrim Polres Rembang, Iptu Widodo Eko Prasetyo menyampaikan pihaknya masih memburu tersangka pelaku.

“Tim Opsnal masih terus bergerak di lapangan mas, nanti kalau sudah ada penangkapan, akan segera kita infokan,” tandasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan