SMA Kartini : Dulu, Kini Dan Nanti, Sisi Lain Yang Belum Banyak Diketahui
Sekolah SMA Kartini Rembang.
Sekolah SMA Kartini Rembang.

Rembang – Pihak sekolah SMA Kartini Rembang memastikan tetap akan bertahan, meski jumlah murid saat ini sangat sedikit.

Hal itu sebagai bentuk semangat melanjutkan perjuangan pahlawan nasional, RA Kartini yang menjadi inspirasi utama berdirinya sekolah tersebut.

SMA Kartini menempati gedung cagar budaya di sebelah timur Alun-Alun Rembang, persis di depan Museum Kartini.

Kelas XI terdapat 15 anak, kemudian kelas XII 8 anak dan pada penerimaan peserta didik baru tahun ini, yang mendaftar 10 anak dari kapasitas dua kelas.

Harum Susilowati, Bagian TU SMA Kartini mengatakan dulu jumlah siswa di sekolahnya sangat banyak, bahkan sering dijumpai berasal dari luar daerah. Termasuk isteri Bupati Rembang Abdul Hafidz, Hasiroh juga lulusan SMA Kartini.

“Saya kebetulan lulusan sini, tahun 1984. Dulu ya ramai, temen saya dari luar kota banyak kok. Bu Hasiroh (isteri Bupati) kebetulan seangkatan dengan saya,” ungkapnya, Kamis (18 Juli 2024).

Harum mengapresiasi belasan guru yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi, tetap mengajar di SMA Kartini. Meski dari sisi honor tergolong minim.

“Wah luar biasa, hebat-hebat bapak ibu guru di sini, nggak pernah mengeluh. Semangatnya saya acungi 4 jempol mas,” imbuh Harum.

Ruang ketrampilan menjahit di SMA Kartini Rembang.
Ruang ketrampilan menjahit di SMA Kartini Rembang.

Salah satu guru yang masih mengajar di SMA Kartini adalah Siti Musyarofah. Wanita asal Tayu Kabupaten Pati ini sudah mengabdi sejak tahun 2020 silam. Dari rumah ke sekolah, ia menempuh perjalanan hampir 1,5 jam.

“Sudah lumayan lama di sini, jujur semangat Ibu Kartini yang melecut semangat saya,” tandasnya.

Siti optimis dengan bekal semangat, SMA Kartini akan mampu bertahan sampai kapanpun.

“Yang penting semangat bapak ibu jangan sampai redup. Justru diambil sisi positif, siswa mendapatkan bimbingan dan pembelajaran lebih fokus. Kedepan semoga jumlah siswa semakin banyak,” kata guru agama Islam ini.

Sekolah Penggerak

Sementara itu, guru lainnya, Rifka Ferista menyampaikan di SMA Kartini pada tahun 2022/2023 membebaskan uang SPP.

Sedangkan tahun ajaran 2023 sampai sekarang, SPP sesuai kemampuan orang tua siswa. Sama sekali tidak dipathok oleh pihak sekolah.

“Jadi kalau ada kabar di luaran biaya SMA Kartini mahal, itu nggak benar. Sekarang saja SPP sesuai kemampuan orang tua, kemarin terendah Rp 55 Ribu. Kita juga terpilih sebagai sekolah penggerak, dalam kegiatan P 5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) untuk siswa, tidak ada biayanya,” imbuh Rifka.

Selain biaya terjangkau, SMA Kartini yang memiliki bangunan dua lantai di sisi belakang juga punya fasilitas ketrampilan menjahit, komputer, musik, membatik dan seni tari.

Sekolah ini masih akan tetap menerima siswa sampai tahun ajaran baru dimulai. Mereka memohon masyarakat, tak perlu ragu menyekolahkan anaknya ke SMA Kartini.

“Kurikulumnya sama seperti sekolah lain, kami akan berikan yang terbaik untuk menjawab kepercayaan masyarakat,” pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan