Petani Was-Was, Berharap Banyak Dari Waduk Randugunting Kalinanas
Lahan persawahan di Desa Ronggomulyo Kecamatan Sumber.
Lahan persawahan di Desa Ronggomulyo Kecamatan Sumber.

Sumber – Petani di Kecamatan Sumber berharap pintu air Waduk Randugunting di Desa Kalinanas Kecamatan Japah Kabupaten Blora lebih sering dibuka, untuk mendukung pengairan lahan pertanian, menyusul rendahnya curah hujan belakangan ini.

Tiyon, seorang petani di Desa Ronggomulyo Kecamatan Sumber menuturkan pada bulan Mei kemarin, Waduk Randugunting sempat dibuka dua kali. Airnya mengalir ke sungai Ronggomulyo, sehingga bisa langsung dimanfaatkan para petani.

“Waktu itu ya besar airnya mas. Saya buru-buru alirkan untuk mengairi tanaman padi,” ungkapnya.

Tapi saat ini banyak tanaman padi mulai mengering. Sedangkan di sisi lain, cadangan air sungai yang sempat dibendung sudah menipis.

“Walah kecil sekarang, disedot pakai sanyo saja, nunggu lama 2 – 3 jam, sebatas biar tanah basah. Kalau nggak gitu, lama-lama ya mati, malah ndak bisa panen. Kondisi tanaman sudah bikin was-was,” imbuh Tiyon.

Kecamatan Kaliori Juga Menanti

Sementara itu Camat Kaliori, Desti Muryadi membenarkan petani sejumlah desa di wilayahnya juga menantikan gelontoran air dari Waduk Randugunting Kalinanas.

Ia mencontohkan petani di Desa Meteseh, Wiroto dan sekitarnya, mendambakan bisa panen padi minimal 2 kali, setelah ada waduk tersebut.

“Kalau perlu kelompok tani bisa bersurat dengan BBWS Pemali Juana, terkait pembukaan pintu waduk. Biasanya di masa-masa sekarang, petani butuh pasokan air,” terangnya.

Jika berdasarkan rencana awal, Waduk Randugunting Kalinanas mampu menampung air sebanyak 14,4 juta meter kubik dan bisa mengairi 650 an hektar sawah di Kabupaten Blora, Pati dan Kabupaten Rembang. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan