Ngeriii, Momen Kapolda Digojloki Kiai Anwar Zahid “Ora Cetho”
Kiai Anwar Zahid melontarkan guyonan kepada Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat pengajian Arrohmaniyah Bersholawat di Desa Pamotan, Senin malam (13/05). (tangkapan layar youtube anza channel).
Kiai Anwar Zahid melontarkan guyonan kepada Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat pengajian Arrohmaniyah Bersholawat di Desa Pamotan, Senin malam (13/05). (tangkapan layar youtube anza channel).

Pamotan – Pendakwah, Kiai Anwar Zahid beberapa kali “meroasting” Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat mengisi pengajian Arrohmaniyah Bersholawat di Desa Pamotan Kecamatan Pamotan, Senin malam (13/05).

Momen itu berawal ketika Kiai Anwar Zahid merasa bahwa kondisi saat ini tidak jelas, apakah Irjen Ahmad Luthfi sebagai Kapolda atau Gubernur Jawa Tengah.

“Iki mbuh Kapolda mbuh Gubernur, ora cetho, ora cetho iki. Gubernur, nek ora mati sik. Kan ora weruh, ayo anak buahe sing ora terimo, ngadeko, dianggep kene iki ecek-ecek piye,” seloroh Anwar Zahid disambut tawa para jemaah.

Mendengar hal itu, Kapolda Jawa Tengah yang duduk di samping Kiai Anwar Zahid sontak langsung terpingkal-pingkal.

Tak berhenti sampai di situ, ulama dari Bojonegoro Jawa Timur tersebut mengisahkan seseorang yang sulit masuk surga adalah pejabat dengan posisi paling tinggi.

“Wong sakmene akehe sing paling angel mlebu suwargo, nomer siji sing jabatane paling duwur, sing ning pundhake bintang loro. Ruwet urusane, penak sampeyan-sampeyan, arep dihisab apane, ora gablek opo-opo,” terangnya.

Menurutnya, ketika dihisab, Kapolda akan ditanya asal-usul masuk polisi, kemudian bukan lulusan Akpol kenapa jadi jenderal dan menjabat Kapolda.

“Kowe mbiyen dadi polisi ceritane piye, kowe ki ora Akpol kok iso dadi jenderal iki ceritane piye, hayo. Kowe kok iso dadi Kapolda ceritane piye, nyogok opo ora. Lho kok terus iso dadi Gubernur barang iku ceritane piye, ruwet pokoke,” imbuhnya.

Supaya lancar proses hisabnya kelak, ia menyarankan supaya Kapolda selalu dekat dengan kiai dan habib.

“Angel mlebune suwargo, lha supoyo gampang, nggandhul kiai, nggandhul habib. Mulane nek ketemu kiai habib, nyangoni, supoyo gelem digandhuli. Anak buahe kon ndang nyiapno jenderal, ora habib bidin thok, kulo nggeh,” lanjut Kiai Anwar Zahid, semakin membuat jemaah tak berhenti tertawa.

Dibalik semua guyonan itu, Anwar Zahid ingin mengingatkan bahwa sebagai pejabat yang mempunyai kuasa kebijakan harus benar-benar mengemban amanah.

Kalau 1 saja keputusannya baik dan bermanfaat untuk masyarakat, maka bisa mengalahkan pahala sholat tahajud selama 60 tahun.

Tapi sebaliknya jika sekali saja pimpinan dzholim, dosanya mengalahkan maksiyat 60 tahun. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan