Rembang – Kabupaten Rembang menerima gelontoran dana miliaran rupiah untuk menangani masalah gizi pada tahun 2024 ini.
Pertama, anggaran sebesar Rp 6,2 Miliar dari provinsi Jawa Tengah. Nantinya akan digunakan untuk memberikan makanan tambahan, dengan sasaran 7.410 anak balita dan 920 ibu hamil.
Kedua, anggaran bantuan operasional kesehatan (BOK) sebesar Rp 2,4 Miliar dari pemerintah pusat. Sasarannya, 1.982 Balita dan 433 ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofii menjelaskan sebagian besar bantuan diwujudkan dalam bentuk pemberian makanan tambahan (PMT).
“Kegiatan PMT ini tidak hanya memberikan makanan tambahan, tetapi juga edukasi gizi dan kesehatan lainnya. Tujuannya untuk meningkatkan perilaku masyarakat dalam pola asuh dan penyajian makanan yang sesuai dengan kaidah dan norma yang ada,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ berharap semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam Tim Intervensi Spesifik Stunting dapat meningkatkan kerja sama, untuk merealisasikan program tersebut.
Mulai dari perencanaan, penyediaan hingga pemantauan makanan tambahan yang layak diberikan.
“Insyaallah kalau tahun ini kita rencanakan dengan baik dan kolaborasi antar kawan-kawan baik insyaallah ini (Bankeu Provinsi) bisa direalisasikan,” terangnya.
Sebelumnya, 69,13% dari total 2.232 Balita berhasil mengalami kenaikan berat badan rata-rata 0,48 kg dan 40,96% balita juga mengalami peningkatan tinggi badan, dengan rata-rata peningkatan 1,26 cm.
Selain itu, 58,01% dari 1.815 Balita dengan gizi kurang berhasil meningkatkan status gizinya menjadi baik setelah mendapatkan makanan tambahan.
Program PMT tersebut berlangsung dari tanggal 17 Juli hingga 21 Oktober 2023 lalu. (Musyafa Musa).