Penasaran, Bupati Rembang Melacak Tiga Angkatan
Bupati Rembang, Abdul Hafidz memakaikan ikat kepala kepada seorang anak, dalam sebuah acara. Pemkab Rembang menggelontorkan dana miliaran rupiah tiap tahun, untuk beasiswa kuliah gratis bagi warga tidak mampu.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz memakaikan ikat kepala kepada seorang anak, dalam sebuah acara. Pemkab Rembang menggelontorkan dana miliaran rupiah tiap tahun, untuk beasiswa kuliah gratis bagi warga tidak mampu.

Rembang – Pemkab Rembang memetakan anak-anak keluarga tidak mampu yang menerima beasiswa kuliah gratis, setelah wisuda.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan program dari Pemkab Rembang tersebut sudah angkatan ke-tujuh. Totalnya sekira hampir 400 an orang.

Khusus yang sudah lulus tiga angkatan sekira 100 an, menurutnya harus ada data mereka berada di mana dan sudah bekerja atau belum.

Pihaknya ingin mengetahui sejauh mana keberhasilan beasiswa kuliah gratis, termasuk mengukur efektivitas untuk memotong rantai kemiskinan.

“Belum lama ini, pengurus Forum Anak Beasiswa datang menemui saya. Saya sampaikan yang sudah lulus harus ada data yang merekam, dimana dan kerja apa. Apakah setelah kuliah ini bisa mengangkat dirinya, bisa memotong kemiskinan. Biar kami juga tahu progress visi misi kami,” tuturnya.

Hasilnya sementara ini, ada yang bekerja di luar daerah, melanjutkan ke jenjang S II dan banyak pula sudah bekerja di Kabupaten Rembang.

“Yang kerja di Rembang, di BKK, direkrut Pemkab, ada jadi guru. Misal anak Pandean, jadi guru olahraga, sudah mengabdi di SD. Artinya, kita tidak rugi anak-anak warga tidak mampu ini kita beri beasiswa,” imbuh Hafidz.

Bupati menimpali secara umum jebolan program beasiswa gratis merupakan anak-anak pilihan yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata.

“Jadi bagus-bagus. Saya dapat cerita dari instansi BPPKAD, ada beberapa rekrutan anak yang dari beasiswa ini, mereka cakap, terampil bekerja, sangat membantu sekali. Makanya saya berharap Bupati setelah saya, terus melanjutkan,” pungkasnya.

Program ini, untuk kuliah di luar Kabupaten Rembang, harus perguruan tinggi negeri. Sedangkan perguruan tinggi swasta, hanya berlaku khusus di kampus Kabupaten Rembang.

Penerima beasiswa tidak hanya memperoleh bantuan pendidikan, tetapi juga biaya hidup. Tahun 2023 kemarin misalnya, Pemkab menganggarkan Rp 3,2 Miliar, untuk menunjang program tersebut. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan