Makkah – Selama bertugas di kawasan Masjidil Haram Makkah Al Mukarramah pada musim haji tahun 2023, melihat iring-iringan kendaraan bak terbuka mengangkut jenazah para jemaah, seperti menjadi pemandangan biasa setiap hari.
Betapa tidak, pada tahun itu berkumpul 1,8 juta jemaah dari seluruh dunia, angka terbesar setelah pandemi Covid-19. Tahun 2023, sebanyak 772 orang jemaah haji dari Indonesia wafat di tanah suci. Mayoritas berusia di atas 65 tahun, dengan sebab tertinggi karena sakit.
Yang saya ketahui, ketika ada jemaah haji sakit di Masjidil Haram, sering dibawa ke sebuah rumah sakit, untuk menjalani perawatan. Tampak hilir mudik kendaraan khusus tim kesehatan yang mobile ke berbagai penjuru Masjidil Haram.
Posisi rumah sakit berada di dekat tower Zam-Zam, belakang area WC 3.
Sedangkan penanganan jemaah yang wafat di Masjidil Haram, berlangsung sangat cepat. Prosedurnya, Tenaga Kesehatan Indonesia menerbitkan surat kematian atau certificate of death (COD).
Setelah itu, pengurusan memandikan, pengafanan dan pemakaman, langsung ditangani oleh petugas dari Pemerintah Arab Saudi. Ketika meninggal dunia di Masjidil Haram, tentu akan sangat banyak jemaah yang ikut menshalatkan. Tampak berjejer jenazah di satu tempat khusus.
Kemudian dibawa dengan kendaraan terbuka, menuju posko mobil Ambulance. Selanjutnya, baru dimakamkan. Pihak keluarga tidak bisa memilih lokasi pemakaman.
Namun umumnya jenazah dikebumikan di kompleks pemakaman Sharaya, berjarak sekira 18 kilo meter dari Masjidil Haram.
Berbeda dengan tokoh ulama besar sekaliber KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), beliau dimakamkan di makam Ma’la, hanya berjarak sekira 2 kilo meter dari Masjidil Haram.
Bisakah Jenazah Dibawa Ke Indonesia ?
Sering muncul pertanyaan, apakah jemaah haji wafat, jenazahnya bisa dimakamkan di Indonesia ? Sangat sulit, karena pemerintah Arab Saudi hampir pasti tidak akan mengizinkan.
Sepanjang sejarah, hanya ada 1 yakni pahlawan nasional, Bung Tomo yang jenazahnya bisa dibawa pulang ke Indonesia, atas permintaan pihak keluarga.
Kala itu, 07 Oktober 1981, Bung Tomo wafat di Padang Arafah saat menunaikan ibadah haji. Setelah diterbangkan ke tanah air, jenazah Bung Tomo dimakamkan di makam Ngagel Surabaya.
Setelah tulisan ini, akan saya kisahkan perjalanan menuju puncak ibadah haji Arafah, Muzdalifah dan Mina atau biasa disingkat Armuzna.
Saya baru menyadari kenapa Kementerian Agama berulang kali mengingatkan para jemaah untuk jaga kondisi sebelum Armuzna. Ternyata ? Sampai ketemu lagi di tulisan berikutnya. (Musyafa Musa).