Dua Kisah Menarik Dari Gus Hanies Dan Armand Maulana, Inspirasi Untuk Indonesia
Duet lagu perdamaian, menutup kegiatan ngabuburit gratis di Alun-Alun Rembang, Sabtu sore. (Foto atas) Talk show di acara ngabuburit Peacesantren, Pesan Damai Dari Pesantren.
Duet lagu perdamaian, menutup kegiatan ngabuburit gratis di Alun-Alun Rembang, Sabtu sore. (Foto atas) Talk show di acara ngabuburit Peacesantren, Pesan Damai Dari Pesantren.

Rembang – Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ menyampaikan kisah inspiratif, betapa kerukunan antar umat beragama di Rembang sangat menjunjung tinggi rasa toleransi.

Saat kegiatan Ngabuburit gratis di Alun-Alun Rembang yang bertajuk “Peacesantren” Pesan Damai Dari Pesantren, Sabtu sore (30 Maret 2024), M. Hanies mewakili pengurus pondok pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang.

Gus Hanies, demikian sapaan akrabnya menceritakan di depan pondok pesantren Raudlatut Thalibin, tinggal seorang pemuka agama Katholik.

“Pak Indarto namanya, beliau sudah meninggal dunia,” tuturnya.

Antara santri pondok pesantren dengan keluarga pak Indarto, hubungannya sangat baik.

Bahkan semasa hidup, pak Indarto sering datang ke acara tahlilan tetangganya yang beragama Islam, dengan memakai sarung dan mengenakan peci.

“Kalau ada tahlilan atau tasyakuran ikut diundang dan beliau selalu hadir. Sampai-sampai kita tidak bisa ngetarani, bosone opo ngetarani, tidak bisa nitik (mendeteksi-Red), karena kalau datang di acara hajatan, beliau sarungan, pakai peci,” imbuh Gus Hanies.

Hal ini menunjukkan kerukunan antar umat beragama sangat terjaga. Santri pondok tidak perlu diajarkan soal perdamaian, tapi mereka bisa mencontoh langsung dalam kehidupan sehari-hari.

“Sehingga santri mencontoh dengan sendirinya,” pungkasnya.

Dalam talk show singkat di panggung “Peacesantren” itu, Gus Hanies berdampingan dengan personil group band Gigi.

Seperti tak mau kalah, vokalis Gigi, Armand Maulana juga mengisahkan pengalamannya, ketika Gigi akan menggarap album religi Islam.

Ia sempat meminta izin kepada personil lain, Dewa Budjana yang beragama Hindu.

“Saya tanya ke dia, boleh nggak. Kalau dia nggak mau, nggak akan kita kerjakan nich album. Dewa Budjana ok ndak masalah, bahkan bilang gini, saya dulu masuk Gigi, juga nggak ditanya di KTP agamamu apa,” kata Armand disambut tepuk tangan para penonton.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas beserta isteri ikut berbaur menonton di depan panggung.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas beserta isteri ikut berbaur menonton di depan panggung.

Setelah talk show, Gigi langsung menghentakkan suasana. Gigi membuka dengan lagu Lailatul Qadar, dilanjutkan Pintu Sorga, Amnesia, 11 Januari, Kota Santri dan duet dengan Fadli “Padi” pada lagu Perdamaian, sekaligus menutup Peacesantren.

Sebelum Gigi manggung, band Padi lebih dulu menampilkan 6 lagu, yakni Mahadewi, Sahabat Selamanya, Insyaallah, Harmoni, Kasih Tak Sampai dan Begitu Indah.

Komentar Menteri Agama

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan acara Peacesantren dikemas menjadi sarana titik meleburnya semua perbedaan yang berpotensi memecah belah bangsa, terutama setelah Pemilu 2024.

“Kalau istilah temen-temen kepolisian itu, cooling system dari proses Pemilu yang cukup panas kemarin. Muda-mudahan ini menjadi titik meleburnya semua perbedaan, semua latar belakang,” terangnya.

Ia berharap nantinya seluruh anak bangsa bisa bersatu kembali, menyambut Indonesia yang lebih baik.

“Kita harapkan kohesi sosial menguat dan kita kembali bersatu sebagai Indonesia,” tandas Gus Yaqut.

Peacesantren merupakan acara ngabuburit gratis yang digelar Kementerian Agama RI bekerja sama dengan pondok pesantren. Ribuan penonton tampak sangat antusias menikmati penampilan dua band ternama, Padi dan Gigi.

Kegiatan di Alun-Alun Rembang sekaligus menjadi penutup tour 5 kota. Sebelum di Rembang, Peacesantren juga berlangsung di Jakarta Timur, Jombang Jawa Timur, Garut Jawa Barat dan Yogyakarta. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan