Kragan – Nelayan di pesisir pantai utara Kecamatan Kragan mendesak Pemkab Rembang menambah panjang dermaga pelabuhan di Pandangan dan Karanganyar, untuk memperlancar aktivitas bongkar muat ikan seusai melaut.
Muslim, tokoh nelayan di Kecamatan Kragan mengungkapkan keberadaan dermaga tersebut masih kurang memadai. Ia berharap penambahan panjang dermaga dimasukkan dalam program jangka panjang pemerintah, sehingga roda perekonomian nelayan semakin meningkat.
“Itu merupakan sarana penunjang mendaratkan ikannya di TPI Pandangan. Saya mohon untuk jangka panjang agar dermaganya ditambah, saya yakin ekonomi nelayan akan berkembang, pendapatan asli daerah (PAD) pemerintah bertambah dari nelayan,” tuturnya.
Menurut Muslim, kalau ada pembangunan dermaga, perlu diantisipasi adanya dampak bencana abrasi di lokasi kanan kirinya.
“Tetap mohon ada solusi abrasi pak, karena kanan kirinya banyak permukiman warga,” kata Muslim.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menanggapi kondisi dermaga dari Sarang, Kragan hingga Rembang masih jauh dari rencana.
“Rembang sudah dua kali penambahan, juga belum sesuai rencana awal,” terangnya.
Kalau menambah dermaga, setidaknya minimal perlu 800 Meter lagi dan dilengkapi dengan kolam tambatan kapal.
“Masih jauh pak, nambah dermaga paling nggak 800 Meter,” kata Bupati.
Kendala saat ini, sektor kelautan termasuk pembangunan dermaga bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten lagi, tapi sudah ranah Provinsi Jawa Tengah. Kalau Pemkab ingin membangun, harus mendapatkan izin dari provinsi.
“Kalau kami buat, disalahkan provinsi. Kami dari Pemkab tidak punya kewenangan,” urainya.
Salah satu pertimbangannya adalah dampak abrasi pasca pembangunan dermaga. Khusus di Kecamatan Kragan, sudah dibangun penahan gelombang dari Desa Karanganyar sampai Kragan yang menelan biaya Rp 40 Miliar.
“Kami koordinasikan dengan Bappenas, salah satu solusinya penahan abrasi harus dibangun, sudah jalan ini. Kalau sudah semua, akan kita teruskan,” pungkas Bupati.
Meski demikian, usulan penambahan dermaga akan menjadi catatan bagi Pemkab Rembang untuk dilanjutkan melalui program jangka panjang. (Musyafa Musa).
