Rembang Minim RTH, Belum Ada Gebrakan Menambah Luasan
Warga Rembang bersantai di ruang terbuka hijau (RTH) sebelah timur Kantor Bappeda.
Warga Rembang bersantai di ruang terbuka hijau (RTH) sebelah timur Kantor Bappeda.

Rembang – Ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan dalam Kota Rembang masih sangat kurang.

Idealnya terdapat 30 % RTH dari total luas wilayah, tetapi saat ini Rembang baru memiliki 12 %.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang, Taufik Darmawan menjelaskan ruang terbuka hijau (RTH) 30 %, dibagi masing-masing 20 % RTH publik dan 10 % RTH private.

Ia mencontohkan RTH publik meliputi taman kota, alun-alun, jalur hijau, kemudian kawasan konservasi.

“RTH publik itu yang diusahakan oleh pemerintah. Hutan mangrove di Pasar Banggi masuk RTH publik. Kalau bakau nggak dihitung, RTH yang ada paling hanya 8 %, jadi ini memang sangat kurang, “ ungkap Taufik.

Sedangkan RTH private seperti taman-taman di kawasan perumahan dan perkantoran.

Taufik menambahkan DLH belum ada rencana melakukan pengadaan tanah untuk meningkatkan luasan ruang terbuka hijau. Tapi menurutnya lebih mengutamakan aset-aset lahan milik Pemerintah Kabupaten Rembang, untuk dijadikan ruang terbuka hijau.

“Dalam kota memang kita masih belum punya bayangan ya, tapi aset lahan milik Pemkab yang nganggur dan kurang terurus, sebenarnya bisa digunakan untuk menambah RTH kita. Tahun 2022 kemarin, RTH sudah kita revitalisasi dengan anggaran Rp 2,5 Miliar, sementara itu yang sudah kita lakukan, “ terangnya.

Saat ditanya peluang lahan milik Pemkab Rembang yang cocok menjadi ruang terbuka hijau, Taufik menyebut pernah mewacanakan di sekitar Gedung Haji Jl Pemuda Rembang.

“Bisa jadi ruang publik, yang dapat diakses masyarakat untuk datang santai komunikasi. Kita ingin kombinasikan dengan spot-spot kuliner, biar UMKM juga hidup. Tapi yang sekitar Gedung Haji ini belum ada perkembangan lebih lanjut, “ imbuh Taufik.

Kemungkinan lahan milik Pemkab Rembang di sebelah utara Kantor Dinas Kesehatan yang menganggur apakah layak menjadi ruang terbuka hijau, Taufik menimpali sejauh ini belum pernah dibahas.

“Tapi kalau bisa jadi RTH, tentu akan sangat bagus, karena lokasinya strategis, dekat pusat kota, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan