Kaliori – Keberadaan Waduk Randugunting di Desa Kalinanas Kecamatan Japah Kabupaten Blora yang diresmikan Presiden Joko Widodo 5 Januari 2022 lalu, sangat dinantikan para petani Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.
Camat Kaliori, Desti Muryadi menyebut lahan persawahan di wilayahnya paling luas se-Kabupaten Rembang.
Ia membeberkan total luas sawah mencapai 3.437 hektar, dengan rincian 1.127 hektar sawah irigasi dan 2.310 hektar sawah tadah hujan.
Hanya saja jalur irigasi yang ada selama ini, lebih mengandalkan curah hujan, sehingga belum bisa optimal untuk sarana pengairan.
“Irigasinya masih seperti monumen, kalau nggak ada hujan, nggak teraliri air,” tuturnya.
Kalau air dari Bendungan Randugunting dapat dialirkan sampai ke Kecamatan Kaliori, ia berharap hasil pertanian padi akan semakin meningkat, karena minimal petani bisa panen 2 kali atau bahkan 3 kali.
“Artinya dari 1.127 hektar bisa panen sampai 3 kali, harapan kami seperti itu. Artinya produksi gabah di Kecamatan Kaliori akan tambah,” terang Camat.
Desti menambahkan saluran primer dan saluran sekunder irigasi banyak yang rusak, sehingga mengakibatkan kebocoran. Menurutnya, langkah perbaikan menjadi kebutuhan mendesak.
“Jadi kalau sewaktu-waktu air bendung mengalir, nantinya bisa berfungsi optimal, tidak bocor di sana sini,” tandasnya.
Desti menimpali belum menerima informasi penggelontoran air dari Bendung Randugunting yang bersifat kontinyu, terutama pada musim kemarau, dikala petani menantikan suplai air.
Yang ia tahu, bendung pernah dibuka saat kondisinya penuh, karena curah hujan ekstrim, beberapa waktu lalu.
“Pernah diuji coba, kan banjir, kemudian ditutup lagi,” imbuhnya.
Maka sambil menantikan upaya perbaikan jalur irigasi, pihak kecamatan perlu berkoordinasi dengan kelompok tani maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), terkait kemungkinan peluang mendapatkan pasokan air dari Bendungan Randugunting.
Sebelumnya, Bendungan Randugunting menghabiskan biaya pembangunan Rp 880 Miliar. Luas genangannya mencapai 187 hektar lebih, dengan total kapasitas tampung sebanyak 14,4 juta meter kubik air.
Salah satu tujuan pembangunan bendungan tersebut, untuk mengairi lahan pertanian di Kabupaten Blora, Pati dan Kabupaten Rembang. (Musyafa Musa).