Lasem – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi santai, terkait elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) yang masih rendah.
PKS juga memastikan siap bekerja sama dengan PKB, yang selama ini sejumlah kalangan menganggap sulit jalan bareng.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu Sabtu malam (16/09) berkunjung ke Pondok Pesantren Al Wahdah Desa Sumbergirang Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Tak ada agenda khusus, tetapi hanya silaturahmi biasa.
Usai pertemuan, Ahmad Syaikhu menyatakan pihaknya sudah bulat mendukung pasangan bakal Capres Cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin).
Keputusan itu tidak akan berubah sampai hari pendaftaran, karena sudah melalui musyawarah Majelis Syuro partai.
“Insyaallah karena ini keputusan Majelis Syuro, saya akan berpegang teguh. Sepanjang nggak ada perubahan-perubahan, kita tetep berpegang pada musyawarah Majelis Syuro, “ ujarnya.
Ahmad Syaikhu menyebut bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menambah kekuatan. Kalau muncul pendapat PKB dan PKS ibarat minyak dan air, Ahmad Syaikhu menilai hanya stigma.
Justru ia mengumpamakan seperti gula dan kopi, kalau dicampur air menjadi lebih nikmat, karena saling melengkapi.
“Itu hanya stigma katanya ibarat minyak dengan air, tapi perumpamaan yang enak itu kopi dan gula, kalau ditambah air jadinya nikmat gitu ya, “ beber Syaikhu.
Soal elektabilitas pasangan Amin yang menurut lembaga survei masih jauh tertinggal dibandingkan kandidat lain, Syaikhu mengingatkan peristiwa Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu.
Calon Gubernur DKI, Anies Baswedan yang tidak diunggulkan kala itu mampu lolos putaran kedua dan akhirnya memenangkan Pilkada.
Syaikhu menambahkan fenomena tersebut bisa saja terjadi pada Pemilu Presiden 2024 mendatang.
“Kita tentu akan terus berusaha meyakinkan masyarakat, guna meningkatkan elektabilitas pasangan Amin ini, kita tidak perlu khawatir. Muda-mudahan bisa masuk putaran kedua dan memenangkan saat kontestasi putaran akhir, “ tandasnya.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Al Wahdah Lasem, Gus Ahfas Hamid Baidlowi menyatakan tidak ingin mencampuri urusan Capres Cawapres.
“Kita sesama muslim harus menjalin silaturahmi dengan baik. Kita punya budaya di pesantren, kebetulan ada manakipan, beliau (Presiden PKS) saya ajak dan beliau berkenan. Alhamdulillah tambah banyak yang mendo’akan. Kalau Capres Cawapres, beliau yang lebih tahu, saya kan orang desa mas, “ ungkap Gus Ahfas.
Soal kemungkinan dua pasang atau tiga pasangan calon di Pilpres, Gus Ahfas memandang berapapun jumlahnya, yang penting masyarakat bisa memilih pasangan calon yang lebih bermanfaat untuk bangsa.
“Kalau mungkin 5 pasangan bagi saya nggak masalah, yang penting kita bisa melihat lah mana yang lebih bermanfaat untuk masyarakat dan kebaikan untuk bangsa, itu saja, “ terangnya.
Selain Presiden PKS, sebelumnya sejumlah tokoh politik juga sempat datang ke pondok pesantren Al Wahdah Lasem, seperti Muhaimin Iskandar dan Sandiaga Uno. (Musyafa Musa).