Rembang – Sejumlah tokoh ulama dijadwalkan hadir dalam pengajian umum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang, Kamis malam mendatang (21 September 2023).
Bisri Cholil Laquf, mewakili pihak pondok pesantren Raudlatut Thalibin Leteh membenarkan rencana kehadiran Kiai Said Aqil Siroz, mantan Ketua Umum PBNU dan Gus Baha’ pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA Desa Narukan Kecamatan Kragan, Rembang.
Ia berharap Kiai Said Aqil dan Gus Baha’ bisa duduk sepanggung, karena suasana semacam itu sangat dirindukan.
“Saya sempat usul, beliau-beliau ini satu panggung, biar gerr gitu, saling gasak-gasakan tentang kesantrian. Seperti tahun kemarin Kiai Mustamar dan Gus Baha’, jadi kami sangat merindukan situasi seperti tahun kemarin, “ tuturnya, Kamis (14/09).
Sebelum pengajian umum, dari Kamis pagi sudah digelar serangkaian kegiatan, seperti sarasehan untuk alumni pondok puteri dan pertemuan alumni pondok putera. Kamis sore, dilanjutkan tahlil umum di makam para masyayikh di makam Kabongan Kidul.
“Sarasehan alumni puteri jam 09.00, kemudian temu alumni putera sehabis Dzuhur. Di situ akan ada mauidhoh dari Ketua Umum PBNU, Gus Yahya. Kamis sorenya tahlil umum di maqbaroh (makam) para masyayikh, “ terang salah satu putera Alm. Kiai Cholil Bisri ini.
Pria yang akrab dipanggil Gus Gipul yang juga Wakil Ketua DPRD Rembang ini manambahkan pelaksanaan haul masyayikh pondok Leteh rutin digelar tiap tanggal 5 Maulud, karena sudah menjadi pesan dari tokoh-tokoh pendahulu.
Meski tanggal tersebut bersamaan dengan hari libur nasional sekalipun, kegiatan haul tidak akan berubah jadwalnya.
“Tanggal 05 Maulud pasti haul, Kiai Cholil itu saya dengar menyampaikan pokoknya apapun yang terjadi, tanggal 05 Maulud kita haul, nggak boleh maju, nggak boleh mundur. Sampai saat ini jadi pegangan kita, karena mbah Kiai Bisri juga berpesan gitu, tetap tanggal 05 Maulud, “ ungkapnya.
Selain waktu haul, pesan dari masyayikh yang selalu diingat oleh para santri adalah jangan berhenti belajar.
“Yang jelas kita tidak boleh berhenti belajar, tidak melulu buka kitab, buka buku. Tapi belajar dari kondisi sekarang, termasuk berbaur dengan orang lain, mengambil sisi-sisi positif. Beliau-beliau sering menekankan, berpikir untuk berhenti belajar pun, jangan sampai, “ imbuh Gus Gipul. (Musyafa Musa).