Sempat Dicaci, Kini Dipuji
Pekerja mengambil sample aspal di jalan Desa Pulo, Rembang, Kamis sore (07/09) yang sudah selesai pengerjaannya.
Pekerja mengambil sample aspal di jalan Desa Pulo, Rembang, Kamis sore (07/09) yang sudah selesai pengerjaannya.

Rembang – Jalan Desa Pulo Kecamatan Rembang Kota akhirnya selesai diaspal hotmix.

Ruas jalan yang arahnya menuju dusun Grajen dan Pasar Rembang tersebut, sempat menuai sorotan masyarakat, karena pada tahun 2022 kemarin dianggarkan Rp 5,8 Miliar.

Namun penggarapan proyek tidak selesai, sehingga pemborong diputus kontrak. Selama jeda waktu itulah, kondisi jalan berdebu dan membuat galau masyarakat, utamanya para pengguna jalan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Rembang, Nugroho Tri Hutomo menjelaskan setelah ada penggeseran anggaran di APBD 2023, akhirnya jalan desa Pulo dianggarkan Rp 4,4 Miliar, dengan penyedia jasa (pemborong-Red) yang baru, CV. Sinar Andesit Mix dari Pati.

“Putus kontrak dari penyedia yang lama. Kami usulkan kepada pimpinan dianggarkan kembali, dibuatkan nota dinas, kebetulan disetujui. Anggaran bisa muncul, kemudian selesai digarap kemarin ini oleh penyedia yang baru, “ terangnya, Jum’at (08/09).

Nugroho menambahkan pekerjaan utama pengaspalan sudah selesai. Tahap berikutnya, pemadatan kanan kiri bahu jalan dan pembuatan marka garis tengah.

“Pemadatan bahu jalan agar memudahkan kendaraan saat menepi, biar tidak ada beda ketinggian. Marka diperlukan, guna memperlancar ketika kendaraan simpangan. Lebar jalannya sudah 5 Meteran ini, “ beber Nugroho.

Selain itu, sample lapisan aspal juga sudah diambil, untuk diteruskan ke laboratorium. Menurutnya, sekira 2 Minggu lagi, pengerjaan bisa selesai semua.

“Kamis kemarin, terakhir untuk sample lapisan aspal paling atas, kita ambil. Dalam waktu dua Minggu ini, kita finishing bahu jalan dan markanya, “ pungkasnya.

Seorang pengguna jalan, Supriyanto Adi mengaku hampir setiap hari melintas di jalan raya Desa Pulo, sehingga memahami ketika kondisi rusak sampai sekarang sudah mulus. Kini ia merasa lebih nyaman lewat jalan tersebut.

“Walah mas waktu masih berdebu, saya menghindari jalan itu dan lewat jalan lain. Sekarang sudah halus, ya seneng lah lewat sini. Bener memang, kemarin dicaci, kini dipuji. Semoga di tempat lain, nggak ada putus kontrak lagi, pemerintahe harus lebih teliti, “ ujarnya terkekeh. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan