Gerakan Sedekah Telur, Wabup Rembang Beberkan Alasan Pemicunya
Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’, usai memimpin Rakor gerakan sedekah telur, Jum’at (08/09).
Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’, usai memimpin Rakor gerakan sedekah telur, Jum’at (08/09). (Insert) Ilustrasi telur.

Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang menggagas gerakan sedekah telur peduli stunting di kalangan pegawai negeri/ASN.

Langkah ini untuk semakin memasifkan penurunan angka anak stunting (penyakit gagal tumbuh yang juga mempengaruhi perkembangan otak).

Gerakan sedekah telur, akan dimulai tanggal 15 September 2023. Pada Jum’at (8/9/2023), berlangsung rapat koordinasi di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang, yang diikuti seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan kecamatan.

Usai memimpin Rakor, Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’ mengatakan upaya tersebut untuk memberikan asupan gizi tambahan kepada anak-anak stunting.

Menurutnya, saat ini ada sekira 1.228 bayi berusia di bawah dua tahun yang terkena stunting.

“Masih ada 11 persen prevalensi stunting di tahun 2022. Gerakan sedekah telur ini difokuskan kepada bayi di bawah dua tahun, dengan jumlah sasaran 1.228 anak. Telur ini bisa menambah asupan protein dan gizi anak-anak tersebut, ” ujarnya.

Telur mengandung asam amino esensial yang penting bagi pertumbuhan sel tulang, otot, darah, metabolisme zat besi  pada anak. Dari kandungan tersebut, telur baik untuk daya tahan tubuh, mendukung pertumbuhan tulang, menguatkan otot dan mencegah kerusakan syaraf serta meningkatkan fungsi otak.

Wakil Bupati yang akrab disapa Gus Hanies ini menambahkan gerakan sedekah telur bersifat sukarela dan tidak ada paksaan. Soal mekanisme pengumpulan serta pendistribusiannya, sudah diatur.

“Namanya sedekah ini keikhlasan, tapi kita tidak biarkan liar. Tetap kita atur teknis sedekahnya, ” kata Gus Hanies.

Sedekah telur peduli stunting akan berjalan tiap seminggu sekali. Ia memperinci telur dikumpulkan di masing-masing kecamatan. Kemudian tim pendamping keluarga dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) desa yang menyerahkan ke keluarga bayi stunting.

Telur-telur itu akan disalurkan ke 29 desa  prioritas stunting. Selain 29 desa, sedekah telur ini juga menyasar bayi di bawah dua tahun di 125 desa tambahan, sehingga total ada 154 desa. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan